Rabu, 31 Mei 2023

Dibangun 1962, Namanya Kian Melegenda

- Sabtu, 22 April 2017 | 09:17 WIB

Bagi sebagian orang yang sudah datang ke Palabuhanratu tentu pernah melihat kemegahan Samudra Beach Hotel (SBH). Meski hotel tersebut sarat nilai horornya, tetap saja memberi kesan luar biasa bagi para pengunjung yang datang. Hotel yang berada di Jalan Raya Cisolok Km 7 Palabuhanratu Sukabumi ini merupakan hotel yang melegenda.

HOTEL tersebut merupakan hotel per­tama yang ada di Indonesia dengan fasi­litas yang sangat mewah pada masanya. Hotel yang dibangun pada 1962 dengan total biaya pembangunan hotel adalah dari dana rampasan perang Jepang sebe­sar Rp660 miliar (kurs rupiah pada zaman tersebut, red) dan pelaksana pembangu­nannya pembangunan perumahan dari Indonesia dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd dari Jepang.

“Samudra Beach Hotel suatu Badan Usa­ha Milik Negara (BUMN), dibangun 1962 dan selesai akhir 1965,” ujar Karyawan Inna Samudra Beach Hotel Ika Maelani, belum lama ini.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Sam­udra Beach Hotel dibangun di atas lahan seluas 60 hektare, termasuk lahan untuk pembuatan lapangan golf seluas 34,5 hek­tare, tinggi bangunan 32 meter, panjang 100 meter dan lebar 13 meter.

Letak bangunannya memanjang dari Ti­mur ke Barat bertulang beton dan men­ghadap Samudera Hindia.

“Dalam pembangunannya tiga bulan le­bih cepat dari waktu yang telah direncana­kan, yang belum selesai adalah pembangu­nan restoran terapung di depan hotel,” terang Ika.

Sementara saat disinggung keberadaan kamar 308 yang sangat terkenal dengan mitos beredar mengatakan, kamar tersebut merupakan salah satu tempat Ratu Pantai Selatan atau yang lebih dikenal sebagai Nyai Roro Kidul. Pihaknya tidak berkata banyak. Sebab dari tahun 2000, kamar ter­sebut sudah tidak dipublikasikan. “Maaf kami tidak mempublikasikan kamar terse­but. Jika ada untuk hal lainnya silakan,” singkatnya.

Yang jelas, Pantai Palabuhanratu yang terletak di pesisir Samudera Hindia, sekitar 60 kilometer dari Kota Sukabumi, Jawa Barat itu, memiliki pemandangan pantai sangat indah. Terlebih langitnya di saat matahari terbit dan terbenam.

Namun, ombaknya yang sangat kuat berbahaya bagi perenang sehingga ada papan larangan yang ditancapkan di sana untuk memperingatkan pengunjung agar tak bermain terlalu jauh ke laut.

Daya tarik Pantai Palabuhanratu tak ber­henti sampai keindahan pemandangannya saja. Banyak pengunjung yang datang ke sana karena mitos yang beredar menga­takan pantai ini dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan atau yang lebih dikenal sebagai Nyai Roro Kidul.

Roro Kidul digambarkan sebagai wanita cantik bagai bidadari dan menyenangi warna hijau. Itulah sebabnya di Pantai Pa­labuhanratu ada larangan bagi pengunjung memakai baju atau atribut yang berwarna hijau. Bila pengunjung bersikeras melang­gar aturan itu, masyarakat setempat percaya ia akan ditarik ke laut untuk menjadi ten­tara atau pelayan sang ratu.

Meskipun hal itu terdengar tak wajar dan tak masuk akal, nyatanya sudah beberapa kali pengunjung berbaju hijau hilang dite­lan ombak. Akan tetapi, legenda atau ce­rita semua belum dipastikan seutuhnya. Sebab, keutuhan yang sebenarnya hanya kekuasaan Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

(lan/d/run)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X