METROPOLITAN - Bagi para penggemar sepi atau jengkol yang sudah dituakan melalui penguburan di bawah tanah, ternyata bikin dongkol. Sebab di Pasar Tradisional Kota Sukabumi masih terbilang mahal meski harganya mengalami penurunan tiga kali dalam dua pekan terakhir. Lalapan berbau khas yang digemari banyak kalangan ini pun sempat bertengger di kisaran Rp80 ribu per kilogram (kg).
”Bulan Ramadan harganya sempat Rp50 ribu per kg. Namun tidak lama, kembali lagi naik hingga Rp80 ribu,” kata Imas (45), pedagang di eks kawasan Pasar Pelita, Kota Sukabumi, kepada wartawan, Minggu (2/7).
Setelah Lebaran, lanjut Imas, ada penurunan cukup drastis hingga 50 persen. ”Saat ini harga sepi Rp40 ribu sampai 35 ribu per kg. Tetapi ini masih terbilang mahal dari harga normal,” katanya.
Ia menambahkan, mahalnya harga sepi lantaran masih terbilang langka dan sulit didapatkan dari petani atau tengkulak langganan. ”Kalau kita kurang beruntung, sulit juga mendapatkan barangnya. Begitupun jengkolnya. Jengkol sendiri harga per kg saat ini Rp15 ribu,” terangnya.
Pemasukan yang Imas dapat dari penjualan sepi pada Ramadan bisa mencapai Rp2 juta per hari. ”Alhamdulillah, bulan Ramadan pemasukan lumayan. Namun setelah Lebaran ini hanya mencapai Rp800 ribu sampai Rp1 juta,” pungkasnya.
(gar/ suk/ram/run)