Selasa, 21 Maret 2023

Jokowi bagi-bagi sertifikat Kabupaten Sukabumi Dapat 1.000 Sertifikat Tanah

- Kamis, 27 Desember 2018 | 08:24 WIB

METROPOLITAN - Kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Lapang Sepak Bola Bojong Kiharib, RT 01/02, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, disambut baik oleh Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono. Pasalnya, dari 4.000 sertifikat tanah gratis untuk rakyat, seribu sertifikat bidang tanah di antaranya untuk warga Kabupaten Sukabumi.

Adjo Sardjono yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku di Kabupaten Sukabumi masih banyak bidang- bidang tanah yang belum terdaftar. ”Hari ini kita bersyukur untuk Kabupaten Sukabumi diserahkan ada seribu sertifikat bidang tanah dan berharap cara bertahap ini bisa diselesaikan sesuai target bapak presiden,” ujarnya.

Adjo mengimbau para camat dan kepala desa untuk membantu secara optimal, terutama saat pemberitahuan kepada pemilik lahan atau bidangbidang tanah yang ada di Kabupaten Sukabumi, sesuai pemetaan yang dilakukan pertanahan. ”Saya imbau camat dan kepala desa bisa bantu BPN untuk kelancarannya, baik proses pengukuran atau proses administrasinya,” katanya.

Adjo mengaku belum menerima laporan permasalahan yang terjadi sejak program dari presiden ini diluncurkan. ”Saya belum dengar ada masalah. Cuma yang sering sekali pada saat pengukuran di lapangan, seperti para pemilik lahan tidak ada atau pemilik batas lahan tidak ada. Hanya kekhawatiran saja kalau salah penentuan batasbatas lahan,” tuturnya.

Sementara itu, Jokowi menyampaikan alasan membagikan sertifikat secara massal karena banyaknya sengketa lahan atau tanah di berbagai daerah. Hal ini disebabkan masyarakat tidak memiliki sertifikat. “Sertifikat ini diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi lagi sengketa lahan. Sertifikat adalah bukti hak hukum atas tanah,” jelasnya saat sambutan.

Pada 2018 ini, tutur Jokowi, 7 juta sertifikat telah dibagikan dan di 2019 menargetkan 9 juta sertifikat. Jokowi juga berpesan untuk berhati-hati menggunakan sertifikat, terlebih jika masyarakat ingin mengagunkan ke bank.

”Gunakan semua untuk modal usaha, gunakan semuanya untuk berinvestasi. Kalau untung baru tabung. Kita harus bisa memperhitungkan, kalau pinjam ke bank bisa ngangsur nggak setiap bulan, bisa nyicil nggak setiap bulan,” tandasnya. (ade/mam/run)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X