Rabu, 22 Maret 2023

Cerita Istri WNI yang Suami & Anaknya Jadi Korban Penembakan di Selandia Baru

- Sabtu, 16 Maret 2019 | 23:00 WIB

JAKARTA - Insiden penembakan di Masjid Selandia Baru menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Peristiwa penembakan di Masjid Selandia Baru ini menelan korban jiwa hingga 49 orang. Dua orang Warga Negara Indonesia ( WNI ) pun turut menjadi korban penembakan di Masjid Selandia Baru yang terjadi pada Jumat (15/3/2019) siang waktu setempat. Zulfirman Syah dan anaknya WNI asal Padang, Sumatera Barat menderita luka tembak. Saat kejadian penembakan itu, Zulfirman Syah tengah berada di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru untuk melaksanakan shalat Jumat. Istri Zulfirman Syah yakni yakni Alta Marie menceritakan kondisi suaminya saat ini. Menurut Alta Marie, suami dan anaknya menderita luka tembak dalam kejadian itu. Zulfirmansyah tertembak di bagian paru-parunya. Sedangkan anaknya tertembak di kaki bagian belakang. Bahkan, sang suami harus menjalani operasi lantaran paru-parunya sampai bocor akibat aksi penembakan yang membabi buta itu. Hal itu diungkapkan Istri Zulfirman Syah, Alta Marie melalui akun facebook-nya pada Jumat (15/3/2019). Dia menyebut, bahwa suami dan anaknya masih hidup setelah penembakan di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru. Alta Marie menjelsakan, jika ia bersama suami dan juga anaknya baru dua bulan tinggal di Selandia Baru. Menurutnya, saat ini kondisi sang anak masih trauma. Ia juga berterimakasih atas perhatian dan doa yang ditujukan untuk para korban Berikut ini postingan lengkapnya: “Suami saya Zulfirman Syah dan anak keduanya hidup, tapi terluka. Kedua tembakan dalam serangan hari ini di pusat islam linwood di christchurch, Selandia Baru (di mana kami baru saja pindah 2 bulan yang lalu). Suami saya, jul, ditembak di beberapa tempat dan memiliki pembuangan di paru-parunya (dari apa yang saya dengar) meskipun saya belum melihat dia sejak dia telah di operasi. Aku baru bertemu dengan anak laki-laki saya, yang memiliki luka tembak di kaki dan belakang. Dia trauma, tapi kita semua hidup. Terima kasih atas doa dan pesan-pesan kekhawatiran anda,” tulis istri Zulfirman Syah melalui akun facebook Alta Marie. Suasana Masih Tegang Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, Tantowi Yahya mengatakan seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan di masjid di Selandia Baru, kini tengah berada dalam kondisi kritis. Diketahui sebelumnya, ada dua WNI terluka tembak akibat serangan teror yang terjadi pada Jumat siang waktu setempat. Dua WNI tersebut merupakan ayah dan anak. "Ada 2 warga kita (WNI) yang menjadi korban tembakan, bapak dan anak. Bapak dalam keadaan kritis karena tembakan berkali-kali, anaknya kena satu tembakan dan saat ini sudah berkumpul bersama ibunya," ujar Tantowi dalam pesan singkatnya, Jumat (15/3/2019). Lebih lanjut, Tantowi belum mau mengungkap kedua WNI tersebut dan memastikan keduanya telah dirawat di sebuah rumah sakit. Ia menerangkan, suasana terkini di Christchurch masih tegang. Bahkan, semua penerbangan dibatalkan dan airport tertutup dan akan dibuka esok hari. "Kami terus melakukan komunikasi dengan polisi setempat dan warga Indonesia disana. Kami sendiri belum bisa ke sana karena semua penerbangan ke Christchurch dibatalkan, karena airport ditutup dan baru dibuka besok. Suasana masih tegang. Semua warga di Selandia Baru kaget dan mengutuk hal itu karena sebelumnya tidak pernah terjadi," ujar dia. KBRI pun terus melakukan komunikasi dengan 344 WNI yang berada dan tinggal di wilayah Christchurch. "344 WNI di Christchurch dan kami sedang kontak satu persatu;" jelas dia. Satu WNI Masih Hilang Satu Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya setelah kejadian penembakan di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) waktu setempat. Demikian disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya kepada Tribunnews.com, Jumat (15/3/2019). "Satu orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya," ujar Tantowi Yahya. Menurut Tantowi Yahya, Muhammad Abdul Hamid masuk dalam enam WNI yang berada di Masjid Al-Noor pada saat kejadian penembakan. "Lima orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat," jelas Tantowi Yahya. Sumber: Tribunbogor

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X