METROPOLITAN.id - Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus) bersama 7 lembaga lainya dari perguruan tinggi maupun lembaga Non Goverment Organisation (NGO), menandatangani Memorandum of Undestanding (MoU) dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Penandatangan MOU dilakukan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (13/9). MoU ini merupakan program penelitian terkait kondisi sekolah dasar di seluruh Indonesia dalam berbagai sisi. Yayasan Vinus kebagian meneliti sisi tata kelola sekolah dasar di 5 provinsi. Yaitu Maluku, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan mulai September sampai Oktober 2019. ketua Yayasan Vinus Yusfitriadi mengatakan, kondisi yang ingin dipotret Vinus adalah kesesuaian lembaga pendidikan dasar dengan 8 standar pendidikan. Standar tersebut meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar prises pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Lelaki yang akrab disapa Kang Yus ini berharap dengan adanya potret obyektif kondisi sekolah dasar dengan 8 standar tersebut, akan mampu memberikan treatment dan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah, lembaga sosial kemasyarakatan, maupun masyarakat dalam merespon kondisi-kondisi obyektifitas sekolah dasar tersebut. "Terutama bagi pemerintah, karena ketepatan sasaran program hanya akan bisa dilaksanakan ketika berbasis hasil penelitian. Terlebih pada sekolah dasar yang merupakan pijakan utama penguatan karakter anak bangsa. Sehingga, semua komponen bangsa ini harus memiliki perhatian yang serius terhadap lembaga pendidikan dasar tersebut," ungkapnya. Penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Yusfitriadi didampingi peneliti pendidikan senior yaitu Dr. Arsyad dan Wahyu Bagja Sulfemi. (fin)