METROPOLITAN - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor membuat aksi kriminalitas meningkat. Aksi kriminalitas tersebut didominasi aksi pencurian, yang hampir setiap hari terjadi, baik pencurian kendaraan bermotor, sembako, minimarket hingga pencurian hasil kebun. Seperti di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Anggota Reskrim Polsek Tanjungsari Brigadir RD Faizal Rez Respati menuturkan, tindak kriminalitas paling sering dalam kurun waktu satu bulan terakhir adalah curanmor. “Seminggu sebelum puasa itu hampir tiap hari. Kita masih lakukan perburuan bagi para pelaku curanmor di sini,” katanya. Masih dari timur Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, yakni modus pecah kaca. Tercatat sudah dua kali aksi kriminal tersebut terjadi. Hingga kini Polsek Cileungsi pun masih belum berhasil menangkap pelaku. Bergeser ke wilayah utara Kabupaten Bogor, di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur. Polsek Rancabungur mengamankan sebuah truk berisi sepeda motor yang diduga hasil curian. Pun di wilayah barat Kabupaten Bogor. Aksi curanmor terjadi pada siang bolong di Jalan Raya Dramaga. Saat ini Polsek Dramaga masih melakukan lidik terhadap pelaku curanmor yang terekam CCTV. “Kita masih lakukan lidik,” kata Kapolsek Dramaga AKP Sudarasono. Di wilayah selatan Kabupaten Bogor juga terjadi aksi pencurian di sebuah rumah di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Kapolsek Megamendung AKP Budi Santoso menuturkan, aksi kriminalitas di wilayahnya mengalami peningkatan. Bahkan ia menduga meningkatnya kriminalitas tak lepas dari asimilasi narapidana. “Situasi sekarang harus waspada. Masyarakat pada susah dan banyak narapidana yang dilepas karena corona. Ini juga faktor tingginya angka kriminalitas,” pungkasnya. (all/rb/els/run)