Rabu, 29 Maret 2023

Selama Corona, Penjualan Rumah di Bogor dan Depok Turun 50 Persen

- Kamis, 18 Juni 2020 | 17:46 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

METROPOLITAN.id - Pandemi virus corona atau covid-19 berdampak pula terhadap sektor properti, salah satunya penjualan rumah. Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) wilayah III Jawa Barat, Ahmad Yani Hasim menyebut ada penurunan penjualan rumah selama pandemi di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok Bahkan, pria yang karib disapa Kang Yayan ini mengaku penjualan rumah turun hingga 50 persen. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan penjualan rumah menurun. Misalnya, pihak bank yang menjadi kreditur lebih selektif dalam memberikan KPR selama masa pandemi corona. Hal ini tentunya berpengaruh kepada kekuatan masyarakat untuk membeli properti rumah. "Hampir 50 persen pembeli yang mengajukan ditolak KPR-nya dan ini sangat berpengaruh terhadap penjualan rumah kami," ujar Yayan, Rabu (17/6). Namun, ia dan rekan-rekan dari APERSI tidak kehilangan akal untuk menyiasati keadaan ini. Strategi marketing digunakan untuk menggenjot penjualan di sisa 6 bulan terakhir tahun 2020. Di antaranya memberikan diskon atau keringanan cicilan kepada para pembeli, dengan konsekuensi memperpanjang masa cicilan. "Yang tadinya cicilan 15 tahun kita turunkan harganya tapi diperpanjang menjadi 20 tahun," ungkapnya. Selain itu, Kang Yayan berharap di tengah relaksasi PSBB yang saat ini sedang berjalan, pihak bank mau menyalurkan kembali KPR kepada para pembeli yang sudah melakukan akad kredit dengan developer. "Karena saat ini juga banyak masyarakat yang mulai bekerja lagi dan kembali memiliki pendapatan. Jadi saya rasa dengan melihat siapa debitur dan developernya, bank tidak perlu takut memberikan pinjaman," pungkas Kang Yayan. (dil/a/fin)

Editor: Arifin

Tags

Terkini

Kreasi Olahan Buah Kurma untuk Ide Berbuka Puasa

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
X