METROPOLITAN.id - Perampokan sadis dengan senjata api (senpi) di Jalan Raya Mercedes Benz, Desa Cicadas, Kabupaten Bogor saat jam ramai menandakan para pelaku semakin nekat dalam beraksi. Untuk itu, warga diminta lebih berhati-hati saat membawa uang dalam jumlah besar. Dandim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Sukur Hermanto mengatakan, warga sebaiknya nengindari untuk membawa uang tunai dalam jumlah besar di perjalanan. "Lebih baik manfaatkan teknologi untuk transaksi dan upayakan jangan berhenti di tempat sepi," kata Sukur, Minggu (6/9). Lanjutnya, bila memang terpaksa untuk membawa uang dalam jumlah besar, jangan ragu meminta pengawalan dari petugas kepolisian. Hal itu untuk menghindari upaya perampok dalam beraksi. "Intinya harus hati-hati dan manfaatkan teknologi dalam bertransaksi itu lebih aman," ucapnya. Seperti diketahui, aksi perampokan bersenpi di Gunungputri itu terjadi pada jam ramai yakni sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (4/9). Korban, H Adam (50) dirampok saat hendak menambal ban mobilnya yang bocor. Kriminolog dan Psikolog Kriminal, Reza Indragiri Amriel mengatakan dalam kriminologi dikenal dengan istikah Bystander Effect, artinya semakin ramai orang di satu lokasi, keinginan menolong korban kejahatan satu sama lain justru terpantul ke sana-sini. "Berdasarkan Bystander Effect, bisa dikatakan bahwa tempat ramai justru ideal bagi kejahatan. Siapa pun yang butuh pertolongan, di tempat ramai justru dia tak tertolong," katanya kepada Metropolitan, Minggu (6/9). Ia melanjutkan, saat terjadi kejahatan, di saat yang sama setiap orang terdorong untuk menjauhi kemungkinan menjadi sasaran senjata atau kejahatan. Terlebih, bila pelaku kejahatan membawa senjata, bisa jadi menambah kepercayaan diri mereka bertambah. "Bisa saja mereka sudah membaca psikologi massa," ungkap Reza. (Cr3/c/fin)