METROPOLITAN.id - Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada sebelas kejadian bencana yang terjadi di awal tahun 2021. Delapan dari 11 bencana yang terjadi didominasi oleh bencana Tanah longsor. “Tanah longsor yang paling banyak terjadi. Dari sebelas kejadian, tiga diantaranya kejadian Tanah longsor,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priyatnasyamsah kepada Metropolitan.id, Rabu (13/1). Ketiga kejadian Tanah longsor tersebut, sambung dia, terjadi di Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Kota Bogor, ketiga kecamatan itu memang tergolong wilayah yang rawan Tanah longsor. “Kecamatan Bogor Utara, Bogor Timur, dan Bogor Barat memang termasuk daerah rawan Tanah longsor. Bogor Utara dan Bogor Timur juga rawan akan banjir lintasan,” ujarnya. Ia menambahkan, bencana Tanah longsor yang terjadi disebabkan oleh hal yang berbeda-beda. Misalnya bencana di Kecamatan Bogor Utara, Tanah longsor terjadi karena curah hujan dan pengikisan tanah. Akibatnya tembok rumah milik warga jebol tertimpa material longsoran. “Kejadian itu berdampak pada tembok di bagian dapur dan kamar mandi di rumah Bapak S yang dihuni lima jiwa, jebol tertimpa material longsoran,” jelasnya. Selain itu, kata dia, untuk Tanah longsor di Kecamatan Bogor Timur disebabkan terkikisnya pondasi oleh aliran air yang berada di bawah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bening. Sementara untuk di Bogor Barat, Tanah longsor mengancam rumah milik warga yang berada di pinggir aliran Kali Cibanen. “Kejadian itu disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi, sehingga dampaknya mengancam rumah tersebut. Untung saja tidak ada korban luka maupun korban jiwa,” kata Priyatna. Selain bencana Tanah longsor, yakni dua kejadian kebakaran di Kecamatan Tanah Sareal, dua tembok ambruk di Bogor Utara dan Bogor Tengah, satu kejadian tanah amblas di Bogor Barat, satu pohon tumbang di Bogor Barat, serta dinding rumah ambruk di Tanah sareal. “Kami juga sempat melakukan penyelamatan terhadap Bapak Agustinus Woro, yang sempat melakukan aksi demo tunggal dengan menaiki atap bangunan milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, serta membakar dua kendaraan roda dua,” ungkapnya. (dil/b/ryn)