Puti Ayu (23), ibu muda asal Kampung Marinjunghilir, Kabupaten Sukabumi, nampak bahagia. Ia melahirkan tiga bayi kembar laki-laki di RSUD Sekarwangi, Sukabumi. Proses persalinan berlangsung dengan operasi caesar. FERI Ferdinan (34), suami Puti, mengatakan, kondisi kehamilan kembar tiga ini awalnya diketahui saat usia kehamilan istri memasuki usia enam bulan. Saat itu Puti sempat syok dan menghindari keramaian. Ia lebih memilih menyendiri karena kaget dengan jumlah bayi kembar dalam kandungannya. ”Awalnya normal biasa pas diperiksa USG pertama, usia tiga bulan hanya ketahuan satu, ketika masuk usia kehamilan lima bulan ketahuan dua. Ketika masuk enam bulan baru ketahuan ada tiga,” kata Feri. ”Begitu dapat kabar kembar tiga, istri saya langsung ngedrop nggak mau komunikasi dengan siapa pun. Murung gitu di kamar, padahal biasanya sering keluar. Terus ada yang nanya malu punya anak banyak gitu,” tuturnya. Kondisi itu juga dialami Feri. Ia mengaku kaget karena melihat kondisi sang istri. Berat badan istrinya terus bertambah, mulai dari awal 43 kilogram naik menjadi 79 kilogram. Saat akan melahirkan kondisi fisik istrinya melemah dan sering dilanda pusing serta muntah-muntah. ”Sabtu langsung muntah-muntah hebat dan panas dingin. Kepalanya pusing. Ketika dibawa ke rumah sakit katanya keracunan. Tapi nggak ngerti keracunan apa, sampai nunggu di Rumah Sakit Palabuhanratu, katanya ruang operasinya ditutup dulu karena Covid-19. Sampai menunggu rumah sakit yang mau menerima, saya juga panik karena istri saya kondisinya kritis pas di Palabuhanratu,” tutur Feri. ”Jam tiga subuh ke Rumah Sakit Sekarwangi ditangani. Lahirannya masing-masing beda dua menit, Selasa (2/2),” sambungnya. Feri menambahkan, tiga bayi kembarnya lahir selamat. Mereka diberi nama Raka Putra Fernando, Riki Putra Fernando dan Riko Putra Fernando. Sebelum kelahiran tiga bayi kembar, Feri dan Puti lebih dulu dikaruniai anak perempuan yang kini berusia lima tahun. ”Usai melahirkan masa kritis, badan istri kejang-kejang sampai bola mata ke atas. Masuk ICU dua hari, selepas itu kondisinya membaik dan Alhamdulillah diperbolehkan pulang,” ujarnya. Menurutnya, Raka, Riki dan Riko mendapatkan ASI bergantian dari sang ibu. Rencananya Feri ingin membelikan alat penyedot ASI agar istrinya tidak kelelahan. ”Insya Allah kalau ada rezekinya. Mudah-mudahan dimudahkan,” ujar pria yang bekerja sebagai pengantar sayuran itu. (dtk/els/py)