Kisah inspiratif bisa hadir dimana saja dan dari siapa saja. Bahkan kisah-kisah yang kadang tak terekam kamera bisa muncul hanya berawal dari niat baik, seperti yang dilakukan oleh pasangan suami istri asal Kota bogor Rusli prihatevy dan Noni Ayi. DUA sejoli ini membayarkan zakat fitrah bagi 1.626 warga Kota bogor yang kurang mampu, untuk menyempurnakan ibadah di bulan Ramadan di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19. Rusli prihatevy, yang juga ketua DPD Golkar Kota bogor ini mengungkapkan niat membayarkan zakat ini berawal saat ia melihat kondisi perekonomian di Kota bogor yang belum stabil. "Dalam posisi Ramadan, ada kewajiban zakat fitrah untuk setiap muslim. Maka ini jadi bahan pemikiran istri saya, Noni Ayi. Sehingga kami coba infomasikan kepada masyarakat yang betul-betul tidak mampu,untuk kami tanggung zakat fitrahnya dan Alhamdullilah antusias cukup tinggi dengan total 1.626 orang yang mempercayai kami," kata Rusli. Pembayaran zakat fitrah ini pun dilakukan oleh Rusli dan Ayi di Masjid Raya bogor dan Baznas Kota bogor,dengan membagi 1.126 zakat melalui UPZ Masjid Raya dan 500 zakat melalui Baznas Kota bogor. Prosesi akad pembayaran zakat berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Sebab, baru pertama kali terjadi di Kota bogor dimana sepasang suami istri membayarkan zakat untuk ribuan orang. Noni Ayi, yang juga merupakan owner dari Noni Beauty Skin (NBS) pun merasa bersyukur bisa membantu masyarakat ditengah kondisi pandemi ini. Semua ini ia lakukan semata hanya untuk melihat senyum dari masyarakat Kota bogor dalam menyongsong hari kemenangan. "Alhamdullilah minimal kami bisa hadir untuk menyelesaikan zakat fitrah masyarakat yang tidak mampu. Karena akan lebih khidmat dan sukacita menyongsong di Hari raya Idul Fitri dengan melihat senyuman kemenangan," tutupnya. Terpisah, Ketua DMI Kota bogor Ade Sarmili mengaku takjub dengan apa yang dilakukan oleh pasangan Rusli dan Noni. Namun, jika berbicara soal hukum membayarkan zakat untuk orang lain, menurut Ade itu sah-sah saja. "Jadi kalo Kang Rusli sudah mempersiapkan diri menjadi penanggung pembayar fitrah orang yang dibayarkan itu boleh," kata Ade. Ia pun mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini merupakan hal yang pertama kali terjadi di Kota bogor dan sangat inspiratif. "Jadi kita juga membutuhkan sosok-sosok pemimpin yang juga bisa jadi jembatan bagi kebutuhan masyarakat dan umatnya," pungkasnya.(dil/c/ryn)