METROPOLITAN.id - Minimnya ketersediaan oksigen di wilayah Kota Bogor saat ini mulai terasa. Hal ini terbukti dari membludaknya antrean di sejumlah depo pengisian ulang oksigen yang ada di Kota Bogor. Salah satunya terjadi di depo pengisian ulang oksigen yang berlokasi di Jalan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan. Depo Trio Sejati itu langsung diserbu begitu dibuka pemiliknya pada Kamis (15/7). Bahkan warga rela antre berjam-jam sebelum depo pengisian oksigen tersebut dibuka. Hal itu pun dibenarkan juru parkir setempat, Mulyadi. Menurutnya, antrean sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Warga memenuhi tempat itu sejak pukul 16:00 WIB. "Sebelum depo buka sudah pada dateng. Antre, tabungnya dijejerin sampai keluar," kata Mulyadi. Mulyadi menuturkan, depo tersebut dibuka pemiliknya tergantung pasokan oksigen medis dari suplaier. Namun sudah beberapa hari terakhir ini depo tersebut baru buka antara pukul 16:00-17:00 WIB. "Kemarin baru dateng jam 4 sore, tadi jam 5 sore langsung buka. Kalau oksigen habis, pagi sampai sore ga buka, nunggu pasokan datang lagi," ujarnya. Sementara itu, salah satu warga Kedung Badak, Kecamatan Tanahsareal, Toto,l mengungkapkan sudah berkeliling mencari depo pengisian ulang oksigen medis yang ada di Kota Bogor, namun sebagian besar tutup karena sudah habis. "Di Budi Agung tutup, di Kebon Pedes, di Sukasari juga tutup. Saya dapet kabar disini mau buka," kata Toto. Toto kemudian bergegas menuju depo yang berada di kawasan Baru Tulis itu sambil menenteng tabung oksigen berukuran 2 m3. "Saya tiba jam 16.30 WIB, sudah antre. Katanya ada yang dari jam 14.00 antrenya. Saya sendiri baru kebagian jam 19.00 WIB," ucap Toto. Toto mengatakan oksigen medis itu akan digunakan untuk istrinya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun oksigen tersebut hanya digunakan saat istrinya mengalami sesak nafas. "Engga full pemakaian, cuma kalau berasa sesak dipakai oksigen," ujar pria berkacamata itu. Ditempat sama, Regi Darmawan, warga Ciawi, Kabupaten Bogor mengaku kesulitan mencari depo pengisian oksigen medis untuk kakak kandungnya yang saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ia pun harus rela antri dan bersabar dengan warga lainnya. "Biasanya ngisi di Ciawi, tapi tadi tutup. Kalau ini sih dipakainya cuma buat malam aja, karena kakak saya suka berasa sesaknya malam hari," ujar Regi. Sementara itu, Indri, pemilik depo oksigen Trio Sejati mengatakan kelangkaan oksigen di Kota Bogor terjadi sejak dua pekan terakhir, sehingga volume penjualannya juga berkurang. "Pengirimannya juga engga tentu, kadang sore baru datang, akhirnya sore juga baru kita buka buat melayani warga," ujarnya. Saat ini, lanjut Indri, di tempat usahanya itu hanya melayani pengisian oksigen saja. Sebelumnya, mereka juga menyediakan tabung untuk dijual. "Mengisi sendiri sama beli tabung, tapi stok tabung habis. Untuk harga, di sini tidak ada kenaikan sama sekali, dari sebelum pandemi sampai sekarang tetap harganya," tandasnya. (rez)