METROPOLITAN.id - Buntut insiden rusaknya pipa Perumda Tirta Pakuan yang diduga disebabkan dampak proyek pembanguna nrel ganda (Double Track) Bogor-Sukabumi, di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, beberapa waktu lalu, memasuki babak baru. Wali Kota Bogor Bima Arya kini tengah mengatur waktu untuk bertemu langsung dengan pelaksana pekerjaan pembangunan rel ganda tersebut. Ia juga tidak segan menyebut pelaksana proyek bekerja dengan kurang profesional. Sehingga berdampak pada rusaknya pipa milik Tirta Pakuan. Di mana sangat berdampak pada terganggunya pasokan air bagi pelanggan selama beberapa hari lalu. Bima Arya bahkan sudah menyampaikan protes dan surat teguran, namun ingin bertemu dan menyampaikan langsung hal tersebut. "Saya lagi atur waktu untuk ketemu langsung dengan pelaksana pekerjaan dobel track ya. Kita sudah sampaikan protes kita, saya ingin bertemu langsung untuk menyampaikan keberatan kita atas kerja mereka yang kurang profesional. Surat teguran sudah kami layangkan," tegas Bima Arya saat ditemui Metropolitan.id, Rabu (28/7). Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan mengaku pihaknya akan menanyakan terkait ganti rugi dan pernyataan tertulis dari Balai Teknik Perkeretaapian (BPT) Wilayah Jawa Barat (Jabar) "Nanti saya tanya," tandasnya. Dikonfirmasi terpisah, Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf mengatakan, pihaknya jug tengah melakukan komunikasi dengan kontraktor pelaksana proyek rel ganda Bogor-Sukabumi. Terkait dampak dan tindak lanjut dari insiden yang terjadi. "Saat ini kami sedang komunikasikan," singkatnya. Dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu, Kepala BPT wilayah Jabar, Erni Basri sempat menyebut bahwa pihaknya menginstruksikan kepada konsultan pengawas untuk mereview dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya yang terkait jalur pipa Tirta Pakuan Kota Bogor. Untuk kejadian kebocoran pipa dilakukan penghentian aktivitas disekitar lokasi dan berkoordinasi dengan Tirta Pakuan Kota Bogor. "Evaluasi kepada kontraktor pelaksana dilakukan setelah perbaikan dan diterimanya laporan Kejadian serta review dokumen K3. Terkait kecelakaan kerja pembangunan double track yang mengakibatkan bocornya pipa Tirta Pakuan Kota Bogor dan menyebabkan ribuan pelanggan mengalami kesulitan air bersih selama hampir dua hari," tukasnya. "Kami memohon maaf kepada Pemerintah Kota Bogor khususnya pelanggan Perumda Tirta Pakuan yang terdampak atas terganggunya distribusi air bersih di Kota Bogor," ungkap Erni. Erni membenarkan terjadi kerusakan pada pipa air valve milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang pecah dimana pipa air baku PDAM tidak dapat direlokasi pada area Pembangunan Jalur Ganda KA Km. 7+225 antara Bogor-Sukabumi. Sehingga BTP Jabar melakukan revisi jalur KA menghindari posisi pipa Tirta Pakuan dengan melibatkan Direktorat Teknik Tirta Pakuan dalam pemeriksaan jalur dan prosedur bekerja pada area yang berdekatan dengan jalur pipa. "Berdasarkan laporan dari pihak Kontraktor pelaksana bahwa pekerjaan pada lokasi air valve selesai dilaksanakan konstruksi lereng pada tanggal 16 juli 2021, sedangkan kegiatan pada Minggu 18 Juli 2021 sedang dilakukan pekerjaan galian dan timbunan untuk pembuatan platform secant pile menggunakan excavator dengan jarak 25 m dari lokasi air valve," jelasnya. "Sekitar pukul 14.30 WIB pada saat proses aktivitas kerja excavator, bongkahan batu pada lereng terjatuh menimpa air valve yang menyebabkan kerusakan dan kebocoran air," imbuhnya. Saat ditanya soal teguran untuk kontraktor dari DJKA atau melakukan penggantian, BPT Jabar menunjuk syarat-syarat umum kontrak pasal 22 Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). "Disitu tertuang Kepala BPT Jabar serta PPK Pembangunan Jalur Ganda KA antara Bogor-Sukabumi, melakukan teguran kepada kontraktor pelaksana terkait pelaksanaan dan pengendalian K3 yang belum berjalan. Pihak kontraktor pelaksana berkomitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai masa pelaksanaan kontrak," tuntasnya. (ryn)