Jumat, 22 September 2023

Anggota DPR RI Heran Ada Wilayah Dekat Istana yang Masih Tertinggal

- Minggu, 26 September 2021 | 15:18 WIB

METROPOLITAN.id - Anggota Komisi V DPR RI, Mulyadi mengaku heran masih ada wilayah di Kabupaten Bogor yang tertinggal padahal lokasinya tak jauh dari Istana Presiden Cipanas, Kabupaten Cianjur. Kondisi tersebut diungkapkan legislator asal Kabupaten Bogor itu saat meninjau perbatasan Bogor-Cianjur yang bakal dibangun Jalur Puncak II di Kecamatan Sukamakmur, Sabtu (25/9). Untuk itu, Mulyadi terus mendorong agar pembangunan Jalur Puncak II bisa terwujud. Menurutnya, Jalur Puncak II tak hanya mengurangi kemacetab di Jalan Raya Puncak. Akan tetapi, jalur ini bisa menjadi pengembangan di tingkat provinsi. "Jadi ini bukan untuk lintasan dua wilayah saja, tapi tingkat provinsi. Ini juga akan menjadi pengembangan wilayah karena ini daerah yang sebenarnya secara radius tidak jauh dari istana, tapi kenapa harus terbelakang, bahkan tertinggal. Saya kira harus menjadi potensi baru untuk pengembangan ekonomi. Bukan dalam skala desa atau kecamatan, bahkan nasional," kata Mulyadi. Politisi asal Gerindra ini menegaskan, semangat pembangunan Jalur Puncak II tak lain adalah untuk percepatan pembangunan manusia di wilayah perbatasan, baik dari sisi ekonomi maupun aksesibilitas. "Saya kira mudah-mudahan kehadiran ibu bupati kita respon dengan adanya pembangunan pertama dulu sebelum terhenti. Beliau ide-idenya luar biasa. Saya kira harus ada follow up," tegasnya. Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengunjungi perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur dari wilayah Timur, Sabtu (25/9). Kunjungan yang dilakukan bersama Forkopimda dan anggota DPR RI ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi dan situasi wilayah yang akan bersentuhan dengan Jalur Puncak II itu. Titik batas yang dikunjungi Ade Yasin yakni sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor dengan Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kebupaten Cianjur. Ade Yasin sangat berharap Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur terealisasi meski pemerintah pusat belum memberikan tanda-tanda lampu hijau. Ia mengungkapkan, dalam perencanaannya, ada dua tahap pembangunan Jalur Puncak II. Tahap pertama dimulai dengan pembangunan jalan sepanjang 32 kilometer dari Sentul ke Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur. Untuk tahap kedua, pembangunan jalan dilanjut dari Wargajaya hingga ke Istana Cipanas dengan total oanjang jalan 7 kilometer. Total, jalan yang akan dibangun sepanjang 39 kilometer. “Jika ada Jalur Puncak II, dapat mengakselerasi percepatan perputaran perekonomian masyarakat, karena akan menghubungkan Desa Wargajaya hingga Istana Cipanas, Cianjur sepanjang 39 kilometer,” ujar Ade Yasin. Menurut Ade Yasin, pembangunan Jalur Puncak II ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi beban Jalan Raya Puncak yang kian macet. Di sisi lain, ia percaya adanya Jalur Puncak II dapat mendongrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah yang dilintasi jalur tersebut. “Ini kan juga upaya peningkatan infrastruktur jaringan jalan regional Jawa Barat yang akan menghubungkan Bogor, Cianjur, Bekasi hingga Karawang,” ungkapnya. Tak hanya itu, jika jalur Puncak II terwujud, akan terbukanya akses kecamatan di wilayah Bogor Timur ini dengan Cibinong yang menjadi ibu kota Kabupaten Bogor. “Sekaligus mendorong upaya pengembangan kawasan tertinggal dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor, khususnya di Sukamakmur ini,” pungkas Ade Yasin. (fin)

Editor: Arifin

Tags

Terkini

Pemdes Gadog Beton Jalan dan Bangun TPT

Selasa, 19 September 2023 | 17:37 WIB

OPINI: Memperdaya Teknologi Untuk Kemajuan Indonesia

Selasa, 19 September 2023 | 13:24 WIB
X