METROPOLITAN – Sedikitnya ada 20 ribu Kepala Keluarga (KK) Kecamatan Bantargebang yang akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau ’uang bau’ atau kompensasi TPST Bantargebang. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, kemarin. ”Ada 20 ribuan KK, terakhir 18 ribuan, tapi nanti di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu,” jelasnya saat ditemui di Stadion Chandrabraga Kota Bekasi. Rahmat Effendi menegaskan, menyebut nominal BLT yang didapatkan warga Kelurahan Bantargebang berbeda dengan warga di Kelurahan Cikiwul, Sumurbatu, Ciketinguudik. ”Kisaran separuhnya, setinggi-tingginya. Mereka sudah setuju. Terakhir kan kita sudah ada pertemuan,” jelasnya. Menurut Rahmat Effendi, objek yang sangat berdampak terdapat di tiga kelurahan tersebut. Namun, pihaknya juga memikirkan warga Kelurahan Bantargebang yang juga masuk Kecamatan Bantargebang. ”Sebenarnya objek (TPST Bantargebang, red) kan ada di tiga kelurahan itu (Cikiwul, Sumur Batu, Ciketingudik),” jelasnya. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengajukan tambahan satu kelurahan lagi dalam penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau kompensasi atau biasa disebut warga ‘uang bau’ TPST Bantargebang. Salah satu poin dalam MoU adalah jumlah BLT dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada warga sekitar TPST Bantargebang. Rahmat Effendi melanjutkan, seluruh warga Kecamatan Bantargebang bakal menerima BLT tersebut. Sebelumnya hanya warga di tiga kelurahan yang mendapatkan ’uang bau’ TPST Bantargebang. Namun dalam MoU berikutnya, semua kelurahan dalam Kecamatan Bantargebang, yaitu empat kelurahan, akan mendapatkannya. Jumlahnya satu kelurahan penambahan itu berbeda dengan jumlah tiga kelurahan lainnya. ”Ya tetap dapat (‘uang bau’, red), artinya (kelurahan) Bantargebang dapat tapi tidak sebesar di tiga kelurahan itu,” katanya kepada wartawan. (sb/tob/suf/py)