METROPOLITAN – Polda Metro Jaya mengungkap kasus peredaran narkoba jenis ganja sebanyak 1,370 ton dari jaringan Jakarta- Medan-Aceh. Dalam kasus ini, sebanyak 12 orang telah diamankan. ”Di hadapan kita terjadi barang narkotika jenis gan­ja sebanyak 1,370 ton dari jaringan Jakarta-Medan- Aceh. Ada 12 tersangka yang ditangkap dan enam orang masih DPO dari jaringan ini. Akan terus dilakukan peng­ejaran oleh anggota,” terang Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, saat konferen­si pers, kemarin. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, menjelaskan, pengungkapan ini berawal pada September 2021. Polisi mengamankan dua orang berinisial RH dan AF. ”Kita amankan dua ter­sangka, yakni RH di Ciputat Timur Tangerang dan AF alias M (24 Sep). Kita juga amankan 58 kilogram gan­ja. Ada enam orang lagi DPO, berlanjut terus,” jelasnya. Dari dua orang tersebut, sambung dia, ternyata ber­kembang. Pada 28 Septem­ber 2021 pihaknya kembali mengamankan tiga orang di kawasan Jakarta Barat, yakni A alias B, IT dan MA alias A. ”Dari ketiga orang itu, kita amankan 112,9 ki­logram ganja. Dikembangkan lagi di mana Diresnarkoba dapat hasil profiling barang ini dari Aceh lintas Medan,” ujarnya. Selanjutnya, petugas ber­gerak ke Aceh dan kembali mengamankan empat orang, yakni AK sebagai penjual, B sebagai perantara, IU seba­gai sopir dan MH sebagai kernet mobil yang mem­bawa ganja. ”Kita menemu­kan hampir 600 kilogram di Kutacane, Aceh Tenggara. Kita dapatkan DPO-DPO lain dikembangkan, tidak ber­henti di sini. Lalu 11 Oktober, di TKP 4 hampir ditemukan 600 kilogram,” katanya. Yusri menambahkan, po­lisi masih mengejar enam orang lainnya yang sudah masuk DPO. Untuk satu ki­logram paket ganja yang dijual para terduga pelaku, yakni Rp5 juta di Jakarta. “Hampir Rp7 miliar. Untuk keuntungan beda-beda, ada yang dapat Rp100.000 per kg, ada yang Rp1,5 juta per kilogram. Tergantung peran-peran pelaku. Contoh di Tangsel Rp100.000 per kilo­gram. Yang jarak jauh Rp1 juta sekilo,” ujarnya. ”Me­reka biasanya terus main, turun sedikit lintas Jawa- Sumatera. Penjualan online dropping, ini kualitas bagus semua,” sambungnya. (mer/ tob/suf/py)