METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) bogor tengah mengebut pembangunan pedestrian sepanjang 825 meter di Jalan Ir H Juanda, Kecamatan bogor Tengah, tepatnya mulai dari kawasan bogor Trade Mal (BTM) hingga SMAN 1 Kota bogor. Pembangunan itu memastikan penambahan pedestrian baru dan pelebaran trotoar eksisting yang ada. Sejatinya, jalan dari BTM hingga Bank BNI Juanda merupakan jalan yang biasa dilintasi kendaraan hingga tempat mangkal Pedagang Kaki Lima (PKL). Sedangkan mulai dari gerai McDonalds hingga SMAN 1, pelebaran pedestrian memakan badan jalan raya. Wali Kota bogor Bima Arya menyempatkan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu. Hasilnya, terdapat kemunduran dari target atau deviasi negatif sekitar 5 persen. "Hari ini pengerjaannya deviasi minus 5 persen. Kita titip untuk dikejar, dikebut. Saya tidak mau ada yang minus, semua harus positif. Semua harus sesuai dengan jadwal," katanya usai sidak, Senin (25/10). "Tapi dengan kualitas yang terjaga. Saya titip tadi kedepan (pedestrian) ini jangan sampai ambles. Karena pedestrian dimana-mana kalau pengerasan tidak cukup maksimal, maka akan ambles turun ke bawah," tegas Bima Arya. Menurutnya, disulapnya jalan di kawasan BTM-Bank BNI ini lantaran dianggap sudah lama semrawut, di mana jalan digunakan mobil-mobil untuk mangkal hingga dikuasai PKL. Dengan diubah jadi pedestrian, diklaim akan lebih bermanfaat untuk kepentingan publik. Meskipun Jalan Ir H Juanda bakal lebih sempit karena pelebaran pedestrian, trotoar lebih luas bisa digunakan pejalan kaki dan berolahraga. Terlebih sudah ada jalur hijau ditengah-tengah jalan eksisting dan bakal ditambah jalur khusus sepeda, melengkapi jalur sepeda yang sudah ada sebelumya di sebrang jalan atau di seputaran Kebun Raya bogor (KRB). "Ini ruasnya dari BTM hingga SMAN 1 Kota bogor. Biayanya Rp5,6 miliar dari bantuan Pemprov Jabar. Yang sangat penting yakni memastikan dukungan dari perkantoran dan gedung-gedung yang ada disekitar pembangunan. Ada penyesuaian dan sterilisasi PKL," tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota bogor Chusnul Rozaqi menuturkan, pekerjaan pembangunan pedestrian ini ditarget selesai pada Desember mendatang. Hingga saat ini, baru terealisasi sekitar 20 persen dengan deviasi minus 5 persen. Meski begitu, ia mengklaim pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Chusnul juga mengakui ada kendala pada saat awal pekerjaan. Termasuk sosialisasi yang belum selesai, di mana ada kantor-kantor sekitar pekerjaan yang punya permintaan. "Insya Allah terkejar. Permintaan kantor-kantor kita akomodasi juga, di dua minggu lalu itu sudah beres. Akhirnya kita bisa langsung jalan. Makanya itu menyebabkan kita juga ada deviasi dari minus yang tadi," jelas Chusnul. Ia menjelaskan, pekerjaan ini akan mencakup jarak sepanjang 825 meter dengan lebar yang bervariasi. Sebab, pihaknya berpatokan dengan badan jalan yang kondisinya tidak sama semua. "Bukan trotoarnya yang harus sama, tapi badan jalannya (yang harus sama). Panjang total 825 meter, dengan lebar variatif. Ada yang paling ujung sekitar 7 meter, ada yang 4 meter dan yang paling kecil 3 meter," tutupnya. (ryn)