METROPOLITAN.id - Terpilih sebagai direktur baru Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor periode 2021-2026, Lies Permana Lestari mengaku punya beberapa program dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja PDJT kedepan. "Seperti yang disampaikan pak wali, PDJT ini sangat banyak potensi kedepan. Tinggal bagaimana kita mengolahnya. Apa yang bisa kita capital lease, kita jadikan generate revenue yang cepat dengan strategi tepat, baik, tapi juga tetap good governance," katanya kepada wartawan, Kamis (2/12). Lies bahkan mengaku sudah punya janji rencana kerja jangka pendek untuk meningkatkan kinerja PDJT. Pertama, ada transformasi mendasar agar bentuk perusahaan lebih tangkas dan gesit serta lebih fleksibel untuk menggaet investasi yang dibutuhkan. "Strategi jangka pendeknya sudah kami susun. Mungkin juga bentuk perusahaan supaya lebih agile lebih fleksibel untuk menggaet investasi yang kita butuhkan. Kemudian juga model bisnisnya akan kita review kembali. Mungkin yang non farebox (pendapatan diluar tarif, red) akan kita maksimalkan," ujarnya. Selain itu, kata dia, ada beberapa tahun transformasi-transformasi lain hingga transformasi digital. "Dan pastinya SDM yang akan mendukung kita semua agar kita bisa bergerak maju. Termasuk (menarik) masuknya investasi," jelasnya. Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya melantik Lies Permana Lestari sebagai Direktur Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor 2021-2026, di Terminal Ciparigi, Kecamatan Bogor, Kamis (2/12). Ia menjadi perempuan pertama yang memimpin BUMD Kota Bogor di bidang transportasi itu, setelah mengalahkan 21 pendaftar lainnya saat proses seleksi bos PDJT. Bima Arya mengatakan, ada tiga tugas utama Lies sebagai direktur PDJT. Diantaranya 'cuci piring', pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memperbaiki sistem promosi serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Ibarat tugas manajer restoran, Bima Arya menekankan bahwa Lies harus memastikan semua 'piring dicuci bersih'. "Tugas utama Bu Lies itu, mencuci piring. Bersihkan semua yang ada. Pastikan sistem bersih, keuangan bersih, clean and clear governance," katanya kepada awak media, Kamis (2/12). Kedua, sambung dia, terkait SDM yang ada di tubuh PDJT. Layaknya manajer restoran, bos PDJT kedepan harus memastikan koki, waiters hingga kasir dan kru yang ada haruslah profesional. "Tidak main-main dengan amanah dan betul-betul orang yang paham serta mau turun ke lapangan," ujarnya. Ketiga, kata Bima, bos PDJT kedepan harus mampu promostikan 'restorannya', membuka komunikasi dan berkolaborasi dengan semua pihak. Mulai dari DPRD, BUMD lain hingga perbankan agar PDJT tidak hanya perbaiki kesalahan masa lalu, tapi juga bergerak dan berlari cepat. "Saya menaruh harapan besar untuk itu. Bu Lies punya tantangan berat tapi punya modal besar. Tiga poin itu targetnya. Kalau itu jalan, target konversi (angkot) akan berjalan baik juga," tegas suami Yane Ardian itu. (ryn)