METROPOLITAN.id - Setelah penataan kawasan Jalan Suryakencana dilaksanakan pada tahun anggaran 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini mulai menggarap desain Park and Ride yang diproyeksikan dibangun di kawasan Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Detail Engineering Design (DED) untuk Park and Ride dikerjakan pada tahun anggaran 2022, sedangkan pembangunan fisik dilakukan pada 2023 atau paling lambat pada 2024 nanti. Hal itu diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor, Dody Ahdiat. Menurutnya, rencana pembangunan Park and Ride di kawasan perdagangan Plaza dan Pasar Bogor terkait dengan penataan kawasan Suryakencana. "Untuk kajiannya disusun Perumda Pasar Pakuan Jaya. Untuk desain atau DED dikerjakan tahun ini," katanya, Selasa (25/1) siang. Ia menambahkan, desain tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. Sedangkan pembangunan fisik Park and Ride disebut bakal dicover dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT) dengan nantinya diadakan Beauty Contest. Ditambah bakal ada pusat ekonomi kreatif, pusat kuliner dan pusat cinderamata. Nantinya, kata dia, pengelolan Park and Ride ada dibawah Perumda Pasar Pakuan Jaya lantaran Plaza Bogor dan Pasar Bogor merupakan bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). "Pengelolaannya direncanakan oleh Pasar Pakuan Jaya, akan membuat anak perusahaan. Sebelum dibangun kita tertibkan dulu PKL dan relokasi pedagang di Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Ditata keseluruhan," tukas mantan Kadisdukcapil itu. Di sisi lain, pihaknya juga tengah mencari solusi bagi pendapatan Perumda Pasar Pakuan Jaya, lantaran sebagian besar berasal dari Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Sehingga, kata Dody, pembangunan Park and Ride baru bisa terlaksana bila relokasi pedagang bisa dilakukan. Rencananya, pedagang Plaza dan Pasar Bogor akan direlokasi ke Pasar Sukasar dan Pasar Jambu Dua. "Maka revitalisasi Pasar Sukasari dan Pasar Jambu Dua untuk kepentingan relokasi pedagang (Plaza Bogor dan Pasar Bogor) harus rampung juga," ujarnya. "Jadi berkaitan. Park and Ride baru terlaksana jika revitalisasi dua pasar yang jadi opsi tempat relokasi itu selesai. Kalau (direlokasi) ke Pasar Tekum (Tekhnik Umum, red) Kemang belum bisa karena ada proses lain," imbuh Dody. Setelah rampung DED, sambung dia, dilanjut dengan tahapan sosialisasi kepada pedagang dan warga sekitar. "Jadi bertahap," tuntasnya. (ryn)