METROPOLITAN.id - Dugaan adanya ada pengkhianat dalam skuad Malaysia saat dibantai Timnas Indonesia di piala AFF 2020 lalu, kini menjadi perbincangan hangat. Kegagalan Timnas Malaysia di piala AFF 2020 rupanya masih menimbulkan masalah yang tak kunjung selesai. Saat itu, Malaysia gagal lolos dari babak penyisihian Grup B piala AFF 2020 yang digelar pada Desember 2021 lalu. Malaysia finis di posisi ketiga di bawah Indonesia dan Vietnam. Skuad Harimau Malaya (julukan Timnas Malaysia) menelan kekalahan 0-3 atas Vietnam dan 1-4 atas Timnas Indonesia. Keterpurukan tersebut lantas membuat sang pelatih, Tan Cheng Hoe mengundurkan diri, yang disertai desakan para penggemar meminta pertanggungjawaban dari Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM). Baru-baru ini terkuak bahwa salah satu faktor yang membuat performa buruk Malaysia yakni adanya pemain 'pengkhianat' yang mencoba mengambil alih peran Tan Cheng Hoe di ruang ganti. Kabar ini diungkapkan oleh mantan Presiden Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM), Tunku Ismail Sultan Ibrahim seperti dikutip dari Genpi.co. Tunku Ismail mengaku mendapat laporan bahwa kondisi ruang ganti skuad Malaysia buruk, ada pemain yang berusaha memberikan instruksi menggantikan sang pelatih. "Untuk ruang ganti yang tidak begitu bagus, atau ada pemain yang moralnya anjlok, itu tugas pelatih, yang mengontrol ruang ganti adalah pelatih," kata Tunku Ismail dikutip dari Berita Harian, Senin (31/1) lalu. "Bagi saya, pelatih tidak bisa terlalu lunak. Tidak ingin saya mendapat laporan atau bahkan jika saya mendengar cerita bahwa ada pemain di dekat papan tulis yang menunjukkan taktik," ucap Tunku Ismail. Mendapat laporan seperti itu, Tunku Ismail menilai hal ini terjadi karena Tan Cheng Hoe terlalu lunak hingga tidak bisa mengendalikan timnya sendiri. "Hal itu tidak akan terjadi di tim mana pun di dunia, para pemain menunjukkan 'set piece' seperti apa. Bagaimana hal itu bisa terjadi, makanya saya katakan jika seperti itu, itu salah Tan Cheng Hoe," kata Tunku Ismail. Oleh karena itu, Tunku Ismail menyebut bahwa kegagalan tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama dan tidak semata-mata menyalahkan dirinya yang dianggap tidak baik mengelola FAM. "Jadi, semua orang harus bertanggung jawab dalam masalah ini, jangan semua menyembunyikan tangan atau ingin menyelamatkan kepala kemudian Anda ingin menargetkan saya, itu tidak adil," tutur Tunku Ismail. Sementara itu, FAM sendiri telah menunjuk pelatih baru penggani Tan Cheng Hoe, yakni Kim Pan Gon. Kim Pan Gon merupakan pelatih asal Korea Selatan yang diharapkan bisa membawa perbaikan bagi Timnas Malaysia.(gen/ryn)