Kamis, 30 Maret 2023

Sensasi Pemandangan Sunset Suramadu hingga Pesona Gunung Agung Bali

- Kamis, 17 Maret 2022 | 16:38 WIB
Gunung Agung Bali terlihat dari KM Kirana VII Surabaya-Lombok.
Gunung Agung Bali terlihat dari KM Kirana VII Surabaya-Lombok.

Melelahkan tapi menyenangkan. Dua kata itu yang menggambarkan pengalaman saat perjalanan Harian Metropolitan Road to MotoGP 2022 Mandalika, Lombok. Mulai dari pemandangan sunset Jembatan Suramadu hingga sensasi panorama Gunung Agung Bali diatas Kapal Motor (KM) Kirana VII yang sangat memanjakan mata. Laporan : Ryan Muttaqien Harian Metropolitan bersama rombongan Radar Bogor Grup memulai perjalanan Selasa (15/3) malam. Sesampai di Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (16/3) siang, perjalanan Surabaya menuju Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan Kapal Motor (KM) Kirana VII. Meskipun menelan waktu tempuh cukup lama, perjalanan dimulai sekitar pukul 15:15 WIB tidak terasa lama lantaran suguhan panorama alam sejak Pelabuhan Tanjung Perak hingga perairan Bali dan NTB. Bagaimana tidak, beberapa jam berlayar, para penumpang KM Kirana VII disuguhkan sensasi berbeda dari Jembatan Suramadu. Ya, jembatan yang menghubungkan Surabaya-Madura itu ternyata sangat indah saat dilihat dari atas kapal, tepat waktu sore alias saat matahari mulai tenggelam. Jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu terlihat gagah ditemani pemandangan matahari tenggelam di belakangnya. Saya dan beberapa penumpang tak mau ketinggalan merekam momen sunset Suramadu diatas KM Kirana VII.
-
Matahari tenggelam di jembatan Suramadu dari KM Kirana VII. (Ryn/Metropolitan) "Melihat Suramadu saat sunset diatas kapal memang sensasi berbeda, mas. Dari atas bagus, dari bawah kapal ternyata lebih gagah. Pas sekali saat matahari terbenam," ujar salah satu penumpang asal Semarang, Gio Lumayan, apalagi ombak tidak terlalu besar. Sehingga kapal lebih stabil untuk para penumpang sekedar berfoto dan merekam suasana momen langka. Tidak sampai disitu, sensasi di atas KM Kirana VII rupanya lebih dahsyat saat matahari terbit. Saya menyempatkan bangun lebih pagi untuk itu. Tidak sia-sia, matahari yang muncul dari arah tujuan kapal menyuguhkan pemandangan yang syahdu. Beberapa penumpang yang selesai salat berjamaah pun berdatangan ke dek atas ujung depan kapal. Matahari mulai naik saat jarum pada jam di tangan saya menunjukan pukul 05:30 waktu setempat. Berdampingan dengan awan-awan, matahari mulai ngintip dari ufuk timur dengan cahaya kemerahan. Masya Allah. Saya bergumam dalam hati. Maha Besar Allah SWT yang telah menciptakan langit beserta isinya dengan sangat sempurna. Tak kerasa, dek depan atas sudah dipenuhi para penumpang yang juga tidak mau ketinggalan menikmati momen siraman matahari pagi diatas KM Kirana VII. Matahari naik perlahan, sejalan dengan arah jalannya kapal. "Saya baru pertama perjalanan ini, sengaja bangun lebih pagi ingin lihat sunrise diatas kapal. Luar biasa. Apalagi melihat dari arah depan, arah kapal ini jalan. Dengan rentetan gunung di sebelah selatan ikut terlihat. Keren," kata Shinta, penumpang asal Jakarta yang juga berniat untuk ke Sirkuit Mandalika. KM Kirana VII pun mulai mendarat di Pelabuhan Lembar sekitar pukul 15:00 waktu setempat. (Bersambung)

Editor: Ryan Milan

Tags

Terkini

Kreasi Olahan Buah Kurma untuk Ide Berbuka Puasa

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
X