METROPOLITAN.id - Jelang Ramadan, petani buah di Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, panen timun suri. Saat bulan puasa, timun suri ini menjadi salah satu primadona untuk menu berbuka. Salah satu petani timun suri, Enjen sudah menanam timun suri selama dua bulan dengan modal kecil. Ia bersyukur bisa dipanen tepat di bulan Ramadan. "Setahun sekali kita tanam timun suri dan bertepatan dengan bulan Ramadan baru bisa dipanen, " ujarnya Dirinya menanam buah timun suri di lahan seluas 6.000 meter. Hasil panen buah timun suri biasanya dijual ke pengecer atau pemborong. "Panen timun suri di lahan seluas 6.000 meter bisa menghasilkan 4 kuintal buah timun. Biasanya kita jual ke pemborong perkilogramnya yakni Rp3.000," ujarnya. Warga yang tinggal di Kampung Liud RT 02/05, Desa Hambaro ini menjelaskan, penjualan timun suri memang ramainya saat memasuki bulan puasa, sementara untuk bulan-bulan biasa dirinya menanam bibit lain. Pedagang buah timun suri di pinggir jalan di wilayah Nanggung, Didin mengaku saat bulan puasa banyak yang membeli timun suri untuk menu berbuka puasa. Dirinya membeli buah timun suri ke petani langsung dengan harga lebih murah. "Kita jual ke pembeli buah timun suri perkilogram Rp12 ribu. Jualan buah timun suri di bulan Ramadan sangat menguntungkan dibandingkan buah biasanya," tukasnya. (ads/c/els)