METROPOLITAN - Polisi mengamankan sebelas pelajar di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, kemarin. Mereka terindikasi hendak menuju Jakarta untuk mengikuti demo 11 April. ”Disayangkan baru sampai jam segini saja sudah sebelas anak kita amankan. Ini terindikasi di HP yang kita periksa ada ajakan-ajakan ke Jakarta. Ini yang sedang ditelusuri, termasuk titik kumpul,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Komarudin, kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, kesebelas anak ini terindikasi masih sekolah dan ada beberapa yang sudah tidak sekolah. Ia akan melakukan pemeriksaan dan memberikan edukasi kepada para pelajar tersebut. Komarudin menegaskan, pihaknya juga akan mencari tahu siapa orang di balik yang menggerakkan anak-anak ini. Jika sudah terdeteksi, ia tak segan-segan akan melaporkannya ke KPAI karena memanfaatkan anak untuk kepentingan sepihak. ”Jadi yang kita cari siapa yang menggerakkan mereka itu. Pastinya nanti ya (dipanggil orang tua atau gurunya, red),” tambahnya. Komarudin mengatakan, pihaknya juga akan memanggil orang tua para pelajar itu. Rupanya kesebelas pelajar yang diamankan ini tak mengetahui tujuan demo 11 April yang akan digelar di Jakarta tersebut. ”Dari sebelas anak yang diamankan satu pun tidak ada yang bisa menjelaskan tujuan mereka ke Jakarta atau permasalahan yang akan diangkat dalam aksi itu. Nggak ada yang tahu semuanya,” bebernya. Sementara itu, Komarudin menyebut pada 11 April pihaknya menurunkan 1.361 personel gabungan yang tersebar di delapan titik pos penyekatan. Terdiri dari empat stasiun kereta api, mulai dari Stasiun Tangerang, Batuceper, Tanah Tinggi dan Poris. ”Kemudian ada empat pos penyekatan akses jalan menuju Jakarta. Mulai dari Jatiuwung kemudian Batuceper, Green Lake Cipondoh dan Kreo Ciledug. Nah, ini akses Jakarta yang kita antisipasi. Dari semalam kita sudah lakukan upaya pemantauan,” ungkapnya. Ia menyatakan, penyekatan dilakukan untuk antisipasi kelompok yang bukan mahasiswa, seperti kelompok anarko ataupun pelajar. ”Oleh karena itu, dengan antisipasi kegiatan yang kita lakukan, aktivitas penyampaian pendapat di muka umum oleh mahasiswa bisa berjalan lancar tanpa adanya kelompok ini,” bebernya.(de/tob/suf/py)