METROPOLITAN.id - Memasuki pertengahan April, rupanya banyak program prioritas fisik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tahun 2022 belum masuk tender. Padahal, awal Januari lalu Wali Kota Bogor Bima Arya menekankan agar proyek-proyek fisik bisa ditender di awal-awal tahun, untuk meminimalisasi keterlambatan pada tahap pekerjaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Menilik laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor hingga Rabu (13/4), paket pekerjaan fisik yang sudah masuk tender hanya lanjutan Pembangunan Perpustakaan Daerah dengan pagu anggaran Rp10 miliar. Sisanya, hanya ada paket pekerjaan untuk Detail Engineering Design (DED), konsultansi pengawasan hingga pengadaan barang. Bima Arya sendiri masih yakin dalam waktu dekat, program-program fisik prioritas Kota Bogor tahun ini akan segera masuk tender. Meskipun ia juga mengakui ada beberapa kendala pada dinas terkait. Ia bersama Sekretaris Daerah (Sekda) dan para asisten juga mengaku bakal memelototi proses ini agar tender lebih cepat sehingga pekerjaan juga bisa selesai sebelum tahun anggaran berjalan. "Kalau saya cek ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, red), Insya Allah semua sesuai jadwal. Yang pasti saya, Bu Sekda dan Asisten, akan terus memelototi ini terus," katanya kepada Metropolitan.id, Selasa (12/4). "Kemarin-kemarin juga terus hampir tiap hari saya cek ke PUPR, sudah sampai mana," imbuhnya. Bima Arya juga mengakui ada beberapa kendala belum masuknya pekerjaan-pekerjaan fisik untuk tender. Diantaranya terkait review di Inspektorat. Ia pun meminta Inspektorat untuk 'gercep' atau gerak cepat alias mempercepat proses review yang diserahkan dinas-dinas yang akan memproses tender. "Kendala? Review Inspektorat. Kan semua harus melalui itu dulu. Jadi Inspektorat harus dipercepat," tukas Bima Arya. Secara umum, ia percaya diri pekerjaan-pekerjaan fisik Pemkot Bogor tahun ini akan selesai sebelum akhir tahun. Bima Arya juga menargetkan semua pekerjaan fisik selesai pada Oktober 2022. Kecuali, kata dia, lanjutan Revitalisasi Masjid Agung, yang nilai pekerjaannya pada tahun ini mencapai Rp27 miliar. "Oktober 2022 semua pekerjaan fisik saya targetkan sudah selesai semua lah. Kecuali Masjid Agung ya, agaknya di November atau Desember. Hanya memang Masjid Agung yang harus terus diawasi ya. Karena persoalan teknis, harus betul betul detail, diawasi. Tapi yang lain saya optimis bisa Oktober. Seperti itu," jelas Bima Arya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi menuturkan beberapa proyek strategis Kota Bogor harus melalui review terlebih dahulu oleh Inspektorat. "Ada beberapa harus review dulu oleh Inspektorat. Ada juga yang kita persiapkan lelang, finishing akhir untuk kita tenderkan," ujarnya. Untuk pekerjaan fisik tahun 2022, kata Chusnul, yang menelan biaya paling besar yakni lanjutan Revitalisasi Masjid Agung, yang menelan biaya sekitar Rp27 miliar, meliputi interior masjid. "Paling besar ya itu (Masjid Agung, red), Rp27 miliar," tutupnya. (ryn)