Rabu, 29 Maret 2023

DKPP Bakal Telusuri Penyebab Petani Cabai di Bogor Merugi Puluhan Juta

- Minggu, 12 Juni 2022 | 14:52 WIB

METROPOLITAN.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor berencana dalam waktu dekat ini akan mendatangi lokasi petani cabai yang ada di Kampung Sumurwangi, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Kedatangan mereka untuk menelusuri penyebab para petani gagal panen hingga merugi puluhan juta rupiah. "Insya Allah, kita akan kunjungi untuk mengetahui secara pasti hamanya jenisnya apa," kata Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana kepada wartawan, Minggu (12/6). "Karena hama itu beda-beda penanganannya, kita cek apakah karena hama atau memang jamur, parasit dan sebagainya," sambungnya. Setelah diketahui penyebabnya, menurut Anas, pihaknya akan menentukan bagaimana pencegahan yang harus dilakukan. "Minimal tidak berlanjut ke tanaman lainnya. Dan sebenarnya kalau patek itu ada alat dan obatnya (untuk pencegahan), tapi balik lagi itu harus berdasarkan analisis apakah bener karena patek, saya pribadi belum lihat," imbuhnya. Disinggung apakah sudah ada laporan terkait petani lain yang mengalami gagal panen seperti di Kampung Sumurwangi, Anas mengaku belum mendapatkan laporan. Rencananya, pihaknya akan mengumpulkan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di tiap-tiap kelurahan pada Senin (13/6) besok. "Nanti kita akan pantau ya, saya belum mendapatkan laporannya, hari Senin kita akan kumpulkan para PPL yg ada di seluruh kelurahan untuk mendeteksi apakah di tempat lain juga ada," tandasnya. Sebelumnya, sejumlah petani cabai di Kampung Sumurwangi, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor mengalami gagal panen imbas serangan hama patek pada Kamis (9/6). Akibatnya, para petani cabai di Kota Bogor ini mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. Seperti diungkapkan salah satu petani cabai di Kampung Sumurwangi, Riadul Muslim. Menurutnya, seharusnya dalam dua minggu ini ia bersama petani cabai di Kampung Sumurwangi bisa memanen sebanyak 7 kwintal. Akan tetapi, dari 7.000 tanaman cabai yang ditanam, sekitar 3.500 tanaman mengalami gagal panen alias busuk. "Seharusnya kita dua minggu itu bisa menghasilkan sekitar 7 kwintal. Karena kita mendapatkan serangan hama patek, 3.500 pohonnya (tanaman) sudah kita cabut," kata pria yang akrab disapa Oi kepada wartawan. Dijelaskannya, sebenarnya kerugian gagal panen ini bukan hanya dialami petani cabai di Kampung Sumurwangi. Di beberapa komunitas petani lainnya juga mengalami hal serupa. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah dapat membantu para petani, atau ada semacam solusi dari orang-orang ahli untuk membasmi hama patek ini. "Prediksi kami ini bisa lama kalau tidak ada solusinya. Kalau kita disini hanya sebatas punya pengalaman, ilmunya sedikit dan bisnis," ucap Oi. (rez)   

Editor: M Reza Malik

Tags

Terkini

Kreasi Olahan Buah Kurma untuk Ide Berbuka Puasa

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
X