METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan TP-PKK Kabupaten Bogor kolaborasi dengan PT Bintang Tujuh meresmikan Kampung Herbal sekaligus Panen Jahe Merah di Desa Pamegarsari Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Rabu (15/6/22). Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan sempat belanja tanaman hias. Momen tersebut terjadi saat Iwan akan meninggalkan lokasi acara. Saat berjalan menuju kendaraannya, ia sempat mampir di salah satu stand yang menjual tanaman hias. Bersama sang istri yang juga Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Halimatusadiyah, Iwan lalu berbincang dengan penjual tanaman sambil menanyakan jenis-jenis tanaman yang dijual. Dari beberapa tanaman, Iwan tertarik dengan tanaman hias jenis singonium pink splash. Tanaman dengan daun berwarna pink tersebut lalu dibawanya pulang untuk menghias rumahnya. "Saya dari dulu memang suka tanaman hias. Pas ketemu penjualnya tadi, ada satu tanaman yang menarik. Makanya saya pilih itu," ungkap Iwan. Iwan menjelaskan, Kampung Herbal di Desa Pamegarsari ini merupakan yang kedua. Kampung Herbal pertama sudah terlebih dulu diresmikan di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri pada 2021. Pemilihan Desa Pamegarsari menjadi Kampung Herbal bukan tanpa alasan. Menurutnya, masyarakat sekitar gemar bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang mereka miliki. Kondisi tanah di desa tersebut juga cocok ditanami jahe merah. Sehingga, TP-PKK, Pemkab Bogor dan PT Bintang Tujuh sepakat menjadikan Desa Pamegarsari sebagai Kampung Herbal. “Saya lihat warga disini gemar menanam, hampir tidak ada lahan kosong, semua dimanfaatkan dengan tanaman. Tentunya keberadaan Kampung Herbal ini harus disesuaikan dengan basic masyarakatnya. Kebiasaan masyarakat yang positif ini bisa jadi percontohan bagi masyarakat desa lain untuk mendorong meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan,” ujar Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiwan. Bagi Iwan, Kampung Herbal merupakan program luar biasa yang bisa diadopsi menjadi Program Pemkab Bogor melalui bantuan Distanhorbun. Karena selain dapat mendorong kebiasaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara lingkungan, juga dapat menambah dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman bermanfaat. “Terima kasih kepada PKK dan PT Bintang Tujuh atas kerjasama ini. PKK ini bukan SKPD, tetapi hanya mitra Pemkab Bogor. Jadi kalau hanya dibebankan ke PKK, ini tidak bisa masif dilaksanakan ke seluruh desa karena keterbatasan akses dan anggaran. Kalau kita Pemkab Bogor harus bisa, itulah kenapa kami ingin mengadopsi program ini. Kita ingin jadi satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain,” ungkapnya. Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiyah menjelaskan, program Kampung Herbal merupakan program tepat guna dan berdaya guna di tengah situasi dan kondisi masyarakat yang sedang menghadapi pandemi Covid-19. Lewat kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat memulai lewat hal-hal kecil, yaitu dengan memanfaatkan halaman pekarangan rumah untuk ditanami tanaman pangan dan obat keluarga. "Tanaman herbal bukan hanya sekadar untuk dikoleksi dan menghias halaman kita, tetapi jadi alternatif lain dalam hal pengobatan dan bernilai ekonomi sangat tinggi untuk dikembangkan. Mudah-mudahan ini bisa berkembang hingga ke desa lain di Kabupaten Bogor,” harapnya. (fin)