METROPOLITAN.id - Kunjungan diplomatik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia untuk menemui dua pimpinan negara tersebut ditanggapi positif banyak pihak. Hal itu dianggap menjadi langkah nyata mewujudkan perdamaian kedua negara yang sudah berbulan-bulan dilanda peperangan. Keberangkatan Jokowi yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini ini juga diapresiasi Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma. Gusma menilai, langkah diplomatik dan misi perdamaian yang diemban Jokowi ini sebagai bukti konkret keteladanan dan partisipasi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. “Ketaatan Presiden Jokowi terhadap konstitusi terlihat jelas dalam misi perdamaian ini. Kunjungan ke dua negara menunjukkan sikap non-blok Indonesia dan manifestasi komitmen perwujudan perdamaian dunia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Tentu saja keteladanan Jokowi menunjukkan sikap konkret Indonesia dalam pusaran konflik ini sebagai bagian dari tanggung jawab dalam mengemban presidensi G20," ujar Gusma, Kamis (30/6). Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi menunjukkan kualitas kepemimpinan yang patut dijadikan teladan bagi masyarakat dunia. Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv paska invasi Rusia. "Tentu kita semua tahu bahwa kunjungan ini beresiko mengingat konflik masih berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa beliau adalah pemimpin yang berani, sehingga wajib bagi kita sebagai rakyat untuk mendukung dan mendoakan beliau dalam menjalankan misi perdamaian ini," ungkapnya. Kunjungan ini juga diharapkan mampu meredakan ketegangan yang selama ini terjadi di Ukraina. "Semoga safari Jokowi memberikan dampak signifikan terhadap perwujudan perdamaian di kawasan tersebut. Harapannya, kunjungan Jokowi juga menjadi pemantik bagi pemimpin bangsa lain untuk terlibat aktif dalam mewujudkan perdamaian global," tandasnya. (*/fin)