METROPOLITAN- Bulu domba menjadi sumber inspirasi bagi Dosen Pasca Sarjana Prodi Manajemen Lingkungan Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, Dr. Sri Wahyuni, MP. Lewat tangan dinginnya,Sri berhasil menyulap bulu domba menjadi cinderamata yang punya nilai jual tinggi. Di rumah kreatif nya yang berlokasi di Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Sri memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu bisnis kreatifnya. "Sebelum pandemi Covid -19, sudah bisa memperkerjakan puluhan orang. Dan saat ini kami mulai berbenah lagi untuk melanjutkan produksi,"ungkap Sri Sejumlah pengrajin yang membantunya tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Berbagai produk dengan bahan baku bulu domba ia kreasikan bersama para pengrajin menjadi barang barang unik dan punya nilai seni tinggi. Wanita yang juga dikenal sebagai aktifis lingkungan hidup ini juga memberikan pelatihan keterampilan pembuatan cindramata bulu domba "Alhamdulillah kami bisa u mempekerjakan penduduk setempat untuk menghasilkan berbagai jenis produk cindramata berbagai ukuran dan berbagai bentuk sesuai pesanan"paparnya. Untuk kebutuhan bahan baku, selain dihasilkan dari domba ternak miliknya, Sri Wahyuni juga mendapatkan dari petani domba jenis Merino atau domba Batur Wonosobo dari daerah Jawa Tengah seperti Banjar Negara, Wonosobo, dan Dieng. “Sebetulnya jenis Domba Merino cocok juga dikembang biakan di Kabupaten Bogor apalagi wilayah Puncak, tetapi saya belum menemukan ternak doma yang menghasilkan bulu cukup apalagi kalau kami sedang banyak pesanan” jelasnya.

-