METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memang telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) mengenai jam operasional truk tambang. Namun sayang peraturan tersebut belum bisa berjalan dengan maksimal. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Agus Ridho, saat ini pihaknya masih memutar balik truk-truk yang melintas di waktu-waktu yang tidak sesuai dengan perbup. Dari temuan dilapangan Dishub masih menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan oleh sopir-sopir truk. "Kita saat ini hanya bisa memutar balik truk-truk yang nakal itu. Karen kalau melakukan penilangan kite perlu dukungan dengan pihak kepolisian," kata dia. Bahkan ia juga mengakui, banyak truk yang kerap parkir dibahu jalan. Sehingga membuat jalan menjadi macet, hal itu lantaran tidak ada kantong parkir untuk menampuk truk tambang tersebut. "Kalau ada kantong parkir mungkin bisa teratasi, karena sejauh itu tidak kantong parkirnya sehingga banyak truk tambang yang parkir dibahu jalan," paparnya. Agus Ridho menyebutkan jika Perbup nomor 120 tahun 2021 tentang pembatasan waktu operasional kendaraan angkutan barang khusus tambang ini berlaku diseluruh wilayah Kabupaten Bogor. "Dengan adanya perbup ini harapannya masyarakat tidak tergangu aktivitasnya pada siang hari dengan kehadiran truk-truk tambang ini," kata dia. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkomitmen terkait persoalan jalan tambang di Parung Panjang akan diselesaikan sebelum masa jabatannya berakhir. Ia memastikan skema pembangunannya sudah ditemukan, dan isu itu akan menjadi fokus pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bogor. "Persoalan jalan tambang sedang dicari cara secepatnya, dan sekarang sudah ketemu skemanya. Sampai akhir jabatan saya itu harus beres, dan akan diutamakan," ungkap Ridwan Kamil. (mam)