METROPOLITAN.id - Pembangunan Skybridge atau jembatan layang di Stasiun dan Terminal Tipe C Bojonggede masih terus dilakukan. Meskipun saat ini pembangunannya ditinggalkan oleh investor. "Masih berjalan, itu kan dikerjakan pusat ya. Harapannya Oktober sudah selesai," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridho. Namun demikian, pembangunan Skyridge tersebut tidak diiringi dengan berlangsungnya penataan terminal di Bojonggede. Menurut Agus, penataan terminal tersebut sudah sempat masuk pada rencana pengerjaan. Namun itu ditinggalkan setelah investor atau pihak swasta yang akan membangun mengurungkan niatnya. "Untuk terminal, kemarin sebetulnya sudah ada swasta yang mau bangun tapi tidak jadi. Sehingga dalam hal ini kami masih usahakan supaya penataan terminal bisa dilakukan," paparnya. Diketahui, pembangunan Skyridge di Bojonggede tersebut dilakukan terhitung akhir Mei 2022 usai Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyelesaikan penandatanganan kontrak kerja bersama pihak ketiga pada 19 April lalu. Proses pengerjaan pertama dimulai pada pondasi yang telah berjalan dengan progres sekitar 7 persen, terhitung akhir Mei 2022. "Dengan kerjasama yang sudah berjalan baik selama ini, baik dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan juga dukungan masyarakat setempat, saya berharap semua proses pekerjaan darat berjalan dengan lancar,” kata Direktur Prasarana BPTJ, Jumardi. Menurutnya, pekerjaan fisik dapat segera dimulai tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang telah menyelesaikan pembebasan lahan. Pihaknya pun berharap pada Oktober tahun ini pekerjaan telah rampung secara keseluruhan. Lebih lanjut Jumardi menyebutkan, anggaran pembangunan jembatan layang Bojonggede tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp16,5 miliar melalui anggaran BPTJ Tahun 2022. Sementara untuk pembebasan lahan, Pemkab Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar. Kata Jumardi, keberadaan Skybridge tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede seperti yang terjadi saat ini. Jembatan layang tersebut akan membentang sepanjang 243 meter dengan lebar 3 meter menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Terminal Angkutan Tipe C Bojonggede. Pada masing masing ujungnya, baik dari sisi stasiun dan terminal akan dilengkapi dengan area semacam hall. Di sisi stasiun hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musholla, tapping gate dan ruanhan loket. "Sementara itu hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet dan musholla," tutur Jumardi. Dia mengatakan jika upaya untuk mencari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan di sekitar Stasiun Bojonggede sudah sejak lama menjadi perhatian bersama baik oleh Pemerintan Pusat maupun Pemkab Bogor. Perhatian tersebut mulai mengerucut pada November tahun lalu dengan dilakukannya MOu antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang menyepakati Pemerintah Pusat melalui BPTJ akan memberikan dukungan pembangunan jembatan layang penghubung Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Angkutan Tipe C Bojongge. (mam)