METROPOLITAN.id - Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Madya tahun 2022. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI di Novotel Hotel Bogor Raya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jumat (22/7). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, salah satunya adalag dengan menyatukan kekuatan untuk memenuhi hak-hak anak dan melindungi anak-anak. Menurutnya, anak memiliki 4 hak dasar, yaitu hak untuk hidup, hak untuk tumbuh berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan hak partisipasi. "Adapun pemenuhan hak-hak tersebut sifatnya sangat kompleks dan multi sektoral sehingga komitmen lintas sektor menjadi sangat esensial. Anak juga hidup di dalam sebuah sistem yang tidak dapat dilepaskan darinya, baik itu keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan kebijakan budaya dan waktu, sehingga seluruh upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak harus terintegrasi dengan seluruh sistem yang melingkupi mereka," ujarnya. Dirinya berharap, penghargaan ini tidak hanya dilihat sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai penyemangat untuk semakin maju dalam memenuhi hak dan melindungi anak di daerah masing-masing. Selain itu, la berharap daerah yang telah mendapatkan prestasi baik dapat menjadi inspirasi dan dapat membagikan praktik-praktik baiknya bagi daerah lain. "Sehingga kita dapat maju bersama. Saya juga berharap pemerintah daerah dapat terus memotivasi, kita mulai dari keluarga masyarakat, media dan dunia usaha agar semakin fokus terhadap upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang harus dilakukan bersama," harapnya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh pihak untuk bergandeng tangan menciptakan lingkungan yang positif, suportif untuk anak. "Yakinlah Indonesia akan bangkit menjadi negara yang maju dan hebat menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045," pungkasnya. (fin)