METROPOLITAN.id - Citayam Fashion Week terus jadi sorotan, salah satunya gegara dimanfaatkan oleh gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT). Hal itu pun mendapat kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyoroti kemunculan remaja laki-laki yang berdandan seperti wanita di Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat (Jakpus). Anwar Abbas pun menyayangkan Citayam Fashion Week dimanfaatkan oleh gerakan LGBT. "Sangat patut disesalkan adalah ajang Citayam Fashion Week ini juga telah dimanfaatkan oleh gerakan LGBT untuk mempromosikan ide dan gerakannya," katanya dikutip dari detikcom, Rabu (27/7). Dengan tegas ia meminta pemerintah dan pihak berwajib bisa menertibkan dan melarang tindakan tersebut. Menurutnya, hal ini sangat bertentangan dengan falsafah bangsa dan ajaran Islam. "Untuk itu, khusus tentang masalah ini, kita mengimbau pihak pemerintah dan pihak berwajib untuk turun bagi menertibkan dan melarang perbuatan dan tindakan yang sangat merusak ini," tandas Anwar Abbas. Buatnya, pemerintah jangan membiarkan praktek-praktek tidak terpuji dan anti ajaran agama serta sangat bertentangan dengan falsafah bangsa ini dibiarkan tampil di ranah publik sedemikian rupa. "Kita meminta pemerintah agar dalam hal ini harus bertindak tegas untuk mencegah dan melarangnya," tukasya. Anwar Abbas menilai terdapat hal positif dan negatif terkait Citayam Fashion Week. Meskipun ia mengaku tidak dapat menyalahkan para remaja tersebut atas tindakan yang mereka lakukan. "Kalau yang positif tentu kita dukung, tapi kalau yang negatif tentu harus kita setop dan hentikan. Tetapi dalam hal yang terkait dengan sisi-sisi negatif tersebut, saya juga tidak bisa secara langsung menyalah-nyalahkan mereka yang masih muda-muda tersebut," tuturnya "Sebab kalau ada tindakan mereka yang salah dan atau tidak pada tempatnya maka kita sebagai generasi yang lebih tua termasuk juga pemerintah tentu harus mau mengevaluasi diri karena apa yang mereka lakukan tersebut jelas tidak terlepas kaitannya dengan apa yang telah kita perbuat dan kita lakukan terhadap mereka," imbuh Anwar Abbas. Ia mengajak masyarakat dan orangtua untuk berani mengkritik diri sendiri untuk mengetahui titik lemah sehingga membuat para remaja tersebut ada yang berprilaku negatif. Menurutnya, introspeksi diri juga dinilai dapat menjadi dasar untuk melakukan langkah pembenahan. "Untuk itu dari kasus Citayam Fashion Week ini kita harus berani mengkritik diri kita sendiri sebagai orang tua dan warga masyarakat, serta pemerintah untuk mengetahui dimana letak titik lemah kita selama ini. Untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dalam melakukan langkah-langkah pembenahan ke depan agar kita bisa membuat mereka untuk bisa tampil lebih baik dan lebih positif lagi bagi kehidupan mereka dan bangsa ini ke depannya," tutupnya. (dtk/ryn)