METROPOLITAN.id - Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, Prof, Dr, rer, pol, Ir, H Didik Notosudjono, M.Sc menjadi narasumber dalam program Kamis Inspirasi di Radio Tegar Beriman 95,3 FM Diskominfo Kabupaten Bogor.
Dalam dialognya, Prof Didik menjabarkan banyak hal, salah satunya terkait peran strategis perguruan tinggi dalam pembangunan daerah. Ia bicara tentang beragam kegiatan dan program yang telah Unpak lakukan di Kabupaten Bogor.
"Ada program yang namanya road map pedesaan, jado kita harus punya data desa-desa potensial. Misalnya di suatu desa itu dia ada potensi tapi tidak ada marketnya, kita coba intervensi bagaimana strateginya melalui digitalisasi. Bagaimana produk lokal dari desa. Kalau kita sudah mampu memaparkan potensi desa maka kita mulai packing, mulai dari produksi ada di desa, kita tinggal marketing digital saja," ujar Prof Didik, Kamis (8/9).
"Kedua, contohnya kita juga ada danau-danau yang potensial di Kabupaten Bogor, ada 90 danau yang besar sekali. Kemarin kita merencanakan sehingga menjadi bagus sekali. Itulah yang kita lakukan, itu yang menjadi target, kita akan terjunkan mahasiswa sebanyak mungkin, juga melalui penelitian-penelitian dosen," sambungnya.
Menurutnya, Unpak hadir berkontribusi memberikan solusi-solusi di pedesaan. Selain itu, Prof Didik menilai program pemerintah yang sekarang mulai menjangkau hingga ke pedesaan, salah satunya akses internet.
Kondisi ini rupanya menjadi daya tarik Unpak. Pihaknya bisa lebih mudah mengembangkan suatu marketing menjadi produk global bahkan internasional.
Untuk itu, ia mengajak Kabupaten Bogor dan Kota Bogor membangun kolaborasi yang lebih intens.
"Kita ciptakan teknologi, produk-produk yang dapat meningkatkan perekonomian lebih baik lagi. Karena kunci dari perguruan tinggi adalah bagaimana mewujudkan pedesaan bisa tambah maju. Sehingga kita berkomitmen Universitas Pakuan melibatkan UMKM di pedesaan ke depannya," ungkap Prof Didik.
-
Ia menjelaskan, Kabupaten Bogor memiliki memiliki 435 desa/kelurahan dengan kondisi beragam. Ada desa yang sudah sangat maju, namun ada juga yang masih kurang maju. Bahkan, ada desa yang terbilang terpinggirkan.
Yang jelas, tiap desa memiliki kearifan lokal yang berbeda. Kondisi ini yang harus dibangun dengan memaparkan tiap-tiap potensi yang ada
"Setiap daerah akan beda-beda potensinya dan setiap daerah itu bisa terbangun dengan kita melibatkan perguruan tinggi yang aktif. Nah itu kita mulai benahi satu per satu, disitulah peran dari perguruan tinggi untuk mengendorse supaya desa yang tertinggal nanti kita angkat," terangnya.
Saat ini, Unpak sendiri sudah membangun kerjasama dengan Kabupaten Bogor. Ada sekitar 60 desa yang telah dijadikan pilot project yang saat ini sedang dikembangkan Fakultas Ekonomi Unpak.
"Bahkan kepala desanya kemarin sekitar 400 orang kita undang untuk melihat kampus, juga melihat apa sih pelaksanaan-pelaksanaan di pedesaan yang kita bisa kembangkan. Salah satu yang kita fokuslan itu adalah Bumdes, Badan Usaha Milik Desa," lanjutnya.
Prof Didik juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan dan program yang sudah berjalan sebelumnya di Unpak, mulai dari akademisi, penelitian dan pengabdian masyarakat, hingga kegiatan-kegiatan yang terkait sumber daya manusia.
"Saya berpikir bagaimana universitas menjadi maju lagi, itu target saya. Bagaimana cita-cita dan visi Universitas Pakuan yang unggul dan berkarakter bisa tercapai secara cepat," tegas Prof Didik.
Ia juga mengimbau kepada para mahasiswa Unpak agar terus menjadi mahasiswa yang kreatif, berkontribusi aktif dan jangan berhenti belajar.
Tahun depan, ia menargetkan seluruhnya mengadakan kegiatan KKN dengan melibatkan semua fakultas. Iya mengajak seluruh elemen di kampusnya membangun desa. Unpak memiliki target bisa mengembangkan pedesaan lewat UMKM yang ada dengan digital marketing.
Prof Didik juga berpesan agar para alumni Unpak turut memberikan kontribusinya.
"Tahun ini nanti kita undang para alumni ke kampus untuk share pengalaman sukses storinya. Saya bangga sekali bahwa lulusan pakuan itu sudah tersebar dimana-mana, dan saya akan membentuk alumni yang solid nanti ke depannya," pungkasnya. (fin)