METROPOLITAN.id - Menjelang akhir tahun anggaran 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus menggenjot sejumlah dinas yang memiliki anggaran besar. Apalagi realisasi anggaran di bulan September ini masih kecil atau masih menyisakan anggaran yang cukup besar. Bahkan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta agar dinas-dinas yang memiliki anggaran besar untuk segera merealisasikan program dan kegiatannya. Sehingga anggarannya pun dapat terserap dengan baik, khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pendidikan (Disdik). "Jangan sampai terlalu banyak sisa anggaran. Saya sudah peringatkan dinas-dinas yang mempunyai anggaran besar," kata Iwan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang lainnya. Iwan meminta sejumlah kegiatan yang sudah diprogramkan dalam APBD tersebut segera direalisaikan. Apalagi menurutnya, ada beberapa dinas memiliki program yang sangat strategis. "Beberapa pekerjaan sudah selesai tahap lelangnya, hanya tinggal pekerjaan di lapangan. Dan itu perlu pengawasan betul agar tepat waktu," paparnya. "Tinggal administrasinya. Kalau lelang lebih cepat, proses akan lebih baik. Tapi perhitungkan juga cuaca saat pekerjaan di lapangannya nanti," kata Iwan. Sementara itu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, mencatat anggaran belanja daerah baru terserap sekitar Rp4,67 triliun atau 55 persen dari target belanja dalam APBD 2022 sekitar Rp8,5 triliun. Dengan kata lain, masih ada sekitar Rp3,82 triliun alokasi belanja Kabupaten Bogor belum terserap, hingga 31 Agustus 2022. Salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran tersebut yakni program Samisade sebesar Rp395 miliar belum digunakan hingga awal September ini. "Samisade kan alokasinya besar itu belum terserap. Selain itu ada Bagian Hasil Pajak Daerah (BHPRD) yang belum terserap juga seluruhnya," kata Teuku Mulya. Menurutnya, alokasi BHPRD sebesar Rp222 miliar, baru terserap sekitar 40 persen atau sekitar 82 miliar untuk tahap I. Sementara sisanya akan dicairkan dalam waktu dekat. Kata dia, hingga 31 Agustus 2022 beberapa alokasi belanja yang telah terserap yakni, belanja operasi Rp3,4 triliun, belanja modal Rp300 miliar, belanja transfer Rp760 miliar dan belanja tak terduga Rp14 miliar. Kata dia, dalam beberapa rapat evaluasi terakhir, belanja modal juga menjadi perhatian serius Pemkab Bogor. Paslanya, belanja modal sebagian besar berupa pekerjaan infrastruktur. "Kita koordinasi dengan ULP informasinya sebagian besar pekerjaan sudah masuk lelang. Tinggal nanti bagaimana realisasinya di lapangan. Karena berkaitan juga dengan realisasi serapan anggarannya," kata dia. Sementara untuk pendapatan daerah, sejauh ini dari target Rp8,5 triliun telah teralisasi sekitar Rp6 triliun atau 70 persen. Teuku Mulya meyakini, sektor pendapatan akan melampaui target pada akhir tahun 2022. (mam)