METROPOLITAN.id - Untuk mempercepat realisasi pembangunan jalan khusus tambang di Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ikut ambil bagian dengan mengawal rapat evaluasi tindak lanjut pembangunan jalan tambang yang rencananya akan di mulai pada Desember 2022. Terlebih jalan khusus tambang tersebut diyakini menjadi solusi dari sejumlah permasalahan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang. "Jadi jalan tambang ini menjadi penting buat semuanya. Karena yang selama ini material tambang itu lewat jalan sejak puluhan tahun lalu banyak menimbulkan isu negatif. Ada kecelakaan, polusi, banyak lah," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono. "Sehingga salah satu upaya yang paling bisa memungkinkan adalah kita ingin mencoba mempercepat membangun yang namanya jalur khusus tambang," sambungnya. Jalan khusus kendaraan tambang itu akan dibangun sepanjang 12,5 km. Nantinya, jalur tersebut akan terhubung dengan Tol JORR III. Terkait pembiayaan, Bambang menginginkan pihak swasta yang melaksanakannya. Terutama dari para pelaku usaha tambang itu sendiri. "Jalan khusus tambang itu diperuntukkan dari mereka (pelaku usaha tambang) dan untuk mereka. Memang butuh effort yang tinggi, bagaimana proses perizinannya harus kita lengkapi. Pemerintah juga kalau bisa ikut serta melalui BUMD untuk mempunyai saham lah, besar atau kecilnya relatif," paparnya. Targetnya, jalur khusus tambang itu bisa mulai dibangun pada Desember 2022. Bambang menilai pembangunan dilakukan tidak lebih dari satu tahun. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar. "Yang pasti bahwa jalan khusus tambang ini tidak mengganggu mobilitas sosial yang ada untuk warga sekitar. Warga juga dipertimbangkan untuk diberi ruang, di semacam rest area gitu," bebernya. "Jadi dari dulu itu kan yang nggak tuntas-tuntas. Cadangan tambang itu sampai 50 tahun masih ada, kalau nggak diselesaikan sekarang, kapan lagi," ungkapnya. (mam)