Kamis, 30 Maret 2023

Ekspor Buah Indonesia Baru Rp6 Triliun, Penting Terus Dikembangkan

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 12:24 WIB

  1. METROPOLITAN.id - Pemerintah sedang menjalankan program dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian di indonesia, baik di pasar lokal maupun ekspor. Saat ini, ekspor Buah indonesia diperkirakan baru mencapai Rp6 triliun.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto saat pembukaan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) di Alun-alun Kota bogor, Jumat (21/10). "Sehingga diharapkan bisa menciptakan terobosan terhadap permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi terkait sektor tanaman hias dan Buah-buahan," kata Rully, Menurutnya, dari catatan yang ada, potensi Buah dan bunga dalam negeri sangat besar. Saat ini, permintaan dan produksi masih belum seimbang. "Dan di dalam data catatan yang saya punya, tanaman hias kita baru bisa memenuhi sekitar 0,01 persen permintaan pasar dunia. Saat ini peluang pasar dunia masih didominasi Thailand dan Belanda. Ini jadi tantangan bagi kita, terlebih bangsa kita memiliki potensi dengan kondisi iklim berbagai tanaman bisa tumbuh," ujarnya. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pelaku industri tanaman hias dan Buah-buahan untuk terus menerus berupaya mengembangkan sektor ini agar bisa memiliki nilai tambah di tahun mendatang. "Kalau bicara Buah-buahan, data BPS menyebut ekspor Buah di Indonesia baru mencapai Rp6 Triliun. Walaupun ini menunjukan angka kenaikan dibanding 2018, tapi tentu ini masih terus bisa bertambah di masa mendatang," ungkap Rully. Sebelumnya, ipb University bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) bogor dan Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) menggelar Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) di Alun-alun Kota bogor. Festival berlangsung selama tiga hari pada 21-23 Oktober 2022. Kegiatan yang digagas Himpunan Mahasiswa Agronomi ipb University ini mengangkat tema The Revival Spirit of Nusantara Flowers and Fruits. Tema tersebut menunjukkan semangat kebangkitan bunga dan Buah lokal untuk kembali berjaya pascapandemi. Event tahunan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dan membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap Buah dan bunga nusantara. Pembina FBBN 2022, Syarifah Lis Aisyah menceritakan, Festival Bunga dan Buah Nusantara pertama kali digelar di Kampus ipb Baranangsiang, Kota bogor pada tahun 2014. Dengan berbagai dinamika yang ada, di tahun 2016 pernah menjadi Fruit Indonesia yang digelar di Jakarta. Lalu di tahun 2017, pernah menjadi Florikultura Indonesia dan dilaksanakan di Kampus Baranangsiang ipb, Kota bogor. “Festival ini kembali bernama Festival Bunga dan Buah Nusantara pada tahun 2019 yang diadakan di Stadion Pakansari bogor,” kata Syarifah. Saat Covid-18 melanda pada 2020-2021, FBBN sempat vakum. Setelah melewati masa-masa tersebut, tahun ini FBBN kembali bangkit untuk memberi semangat kepada penggiat bunga dan Buah. “Ada 50 peserta yang mengisi stand tanaman dan Buah serta stand kuliner dan berbagai stand lainya,” ungkapnya. Selain itu, FBBN 2022 diisi berbagai perlombaan, diantaranya lomba Buah alpukat unggul yang pemenangnya akan diumumkan di akhir acara kegiatan. “FBBN ini diharapkan ada sebuah gerakan lokal dalam mencintai dan membudayakan mengonsumsi produk lokal dengan menghadirkan berbagai Buah dan bunga lokal,” terangnya. Sementara itu, Wali Kota bogor Bima Arya mengatakan, di Kota bogor ada beberapa Buah yang sering dianggap sebagai Buah khas bogor, seperti Buah bisbul, kesemek dan pala. Meski dalam perjalanannya Buah tersebut berasal dari wilayah luar Indonesia, namun pohon Buah tersebut dulunya banyak sekali ditemui di wilayah bogor. Bima Arya juga berharap apa yang ada dalam FBBN semuanya merupakan produk lokal yang artinya dihasilkan dari dalam negeri. “Ini PR kita semua (mempromosikan dan mencintai Buah lokal). Bayangkan kalau setiap acara-acara tingkat kementerian, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa disodorkan Buah, tapi buahnya beli di outlet yang isinya impor, ini tragis sekali menurut saya,” katanya. Padahal, Bima yakim kualitas produk Buah dan bunga lokal sama seperti produk impor. “Dari segi rasa Buah itu tidak kalah kita. Yang kalah itu dari sisi kemasan dan distribusi,” ujarnya. Jika Buah-Buah nusantara ini tidak dipromosikan dan tidak kembali dikenalkan ke masyarakat, Bima khawatir Buah-Buah lokal yang langka akan seperti mobil antik, artinya hanya bisa disaksikan di pameran ataupun di rumah pemiliknya masing-masing. “Jadi tragis kalau bunga dan Buah nusantara itu hanya ada di festival dan tempat-tempat tertentu,” katanya. Dari sisi produksi, Kota bogor tidak memiliki sentra penghasil Buah dalam jumlah yang sangat banyak. Namun, Kota bogor memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai etalase untuk promosi Buah-Buah nusantara. “Kita ini bukan wilayah produksi tapi showcasenya, etalasenya bisa banget di sini. Kita punya banyak potensi untuk menjadi showcasenya,” bebernya. Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni, Prof. Dodik Ridho Nurrachmat menyampaikan terima kasihnya atas dukungan dari berbagai pihak. Ia menyebut negara tropis seperti Indonesia memiliki keunggulan dalam bunga dan Buah. Untuk itu, festival ini memiliki tema besar tentang Buah dan bunga “Buah dan bunga ini adalah salah satu komoditas yang menghasilkan potensi profit tertinggi di bidang pertanian,” sebutnya. “Seperti Buah yang kelapa yang ada di festival tersebut yang menggunakan teknologi kultur jaringan sehingga memastikan bahwa kelapa tersebut adalah kelapa kopyor,” tandasnya. (*/fin)

Editor: Arifin

Tags

Terkini

Kreasi Olahan Buah Kurma untuk Ide Berbuka Puasa

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
X