METROPOLITAN.id - Polres Bogor ikut ambil bagian dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TTMD) ke-115 yang dilaksanakan Kodim 0621/Kabupaten Bogor. Mereka menggelar penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan tertib berlalu lintas. Penyuluhan dilakukan di SMP dan SMK QTA Kampung Cijambe, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Penyuluhan disampaikan Panit Lantas Polsek Rumpin Iptu Zamroni Muhklis beserta Kasium Polsek Rumpin Aiptu Taufik Komarudin. Selain memberikan penyuluhan, dua Anggota Polres Bogor tersebut menginformasikan tentang penerimaan anggota TNI dan Polri. "Penggunaan kendaraan bermotor pada kalangan pelajar, termasuk anak-anak di bawah umur saat ini cenderung meningkat. Tentunya para pelajar harus mengetahui dan menyadari pentingnya tata tertib berlalu lintas," ujar Panit Lantas Polsek Rumpin Iptu Zamroni Muhklis. Menurutnya, selain menjaga keselamatan pengendara, penanaman disiplin dalam berlalu lintas diharapkan bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bagi semua pengguna jalan. "Kita informasikan tata cara dan etika berlalu lintas serta sosialisasi Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengenalan rambu lalu lintas, marka jalan dan lain sebagainya," ungkapnya. Di tempat yang sama, Kasium Polsek Rumpin Aiptu Taufik Komarudin menyoroti maraknya kenakalan remaja yang masih seringkali terjadi. Untuk itu, melalui TMMD Ke-115 ini, ia memberikan pemahaman tentang hukum dan kenakalan remaja. "Dapat diketahui sampai saat ini kenakalan remaja masih terus terjadi, di antaranya tawuran antar pelajar, geng motor serta penyalahgunaan narkoba," katanya. Melalui penyuluhan hukum tersebut, ia berharap para pelajar bisa menjadi generasi penerus bangsa yang lebih baik dan produktif. "Hal ini untuk mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat, terutama pelajar. Setelah diberikan penyuluhan tentang hukum, diharapkan dapat tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat atau patuh terhadap norma hukum dan aturan," harapnya. Sementara itu, Dansatgas TMMD, Kapten Inf Tatang Taryono mengaku penyuluhan hukum tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian dari TNI Polri kepada masyarakat, khususnya pelajar. Harapannya, sejak usia dini mereka dapat memahami dan menaati hukum dan perundang-undangannya, di antaranya terkait lalu lintas dan kamtibmas. Tatang menilai, kesadaran hukum bagi masyarakat tidak hanya ditentukan oleh tingkat pendidikan maupun tingkat keberadaan ekonomi seseorang, karena pada dasarnya semua warga masyarakat harus memahami tentang arti hukum. "Banyak pengalaman terkait pelanggaran hukum yang terjadi sampai saat ini ternyata dilakukan oleh orang-orang dengan kategori yang berbeda, kondisi ini jelas menunjukkan bahwa kesadaran hukum harus dimiliki oleh seluruh warga masyarakat," tandasnya. (mul/b/fin)