METROPOLITAN.id - Plt Bupati bogor Iwan Setiawan meminta jajarannya memperketat seleksi pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bogor, salah satunya dengan melengkapi tes urine. Permintaan tersebut buntut dari kasus Ayah bunuh anak dan aniaya istri di depok, beberapa waktu lalu. Pelaku atas nama Rizki Noviandi Ahmad merupakan pegawai honorer di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) bogor">kabupaten bogor sejak 2019 lalu. Pelaku juga diketahui sempat mengonsumsi narkotika jenis sabu pada malam sebelum pembunuhan terjadi. Iwan mengaku bakal berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) bogor terkait rencana tersebut. "Nanti saya koordinasi dengan BNNK bogor (terkait tes urine honorer)," ujar Iwan, Kamis (3/11). Menurutnya, tes urine juga baru saja dilakukan kepada pimpinan kepala dinas, kepala BUMD, hinhga camat pada pertengahan Oktober lalu. Iwan sendiri bersama Sekda bogor">kabupaten bogor Burhanudin ikut dalam tes urine tersebut. Saat itu, tes urine dilakukan usai para ASN mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Program dan Penyerapan Anggaran tahun 2022 di Ruang Serbaguna Setda bogor">kabupaten bogor, Cibinong. Tes dilakukan secara mendadak. "Dan perlu disampaikan, belum lama ini juga 90-an lebih ASN sudah kita tes urine dan alhamdulillah hasilnya negatif semua," ungkapnya. Iwan menjelaskan, tes urine sengaja dilakukan mendadak sebagai upaya Pemkab bogor dalam mendukung pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Iwan ingin ASN di bogor">kabupaten bogor bersih dari narkoba. Langkah ini dimulai dari ASN karena ASN merupakan pelayan publik yang harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh masyarakat. “Kita ingin buktikan seluruh ASN bogor">kabupaten bogor ini bersih narkoba, dengan pembuktian ini kita akan lakukan tes urine atau tes lainnya yang akurat bersama BNN bogor">kabupaten bogor,” kata Iwan. Jika ditemukan adanya ASN dan pevawai yang terindikasi positif narkoba, pihaknya tak segan untuk memberi sanksi sesuai aturan yang berlaku. (fin)