METROPOLITAN.id – Jawa Barat punya beberapa kuliner berbahan dasar mie yang patut dicoba. Tak hanya soal rasanya yang nikmat, namun masing-masing sajian mie tersebut juga memiliki keunikan tersendiri. Dikutip dari radarbandung.id, Jawa Barat punya beberapa makanan berbahan mie yang bikin ketagihan, seperti mie glosor hingga mie koclok yang punya kuah kental nan nikmat, dan lainnya.
Berikut 5 sajian mie di Jawa Barat yang bisa kamu coba :
Belum ke Bandung rasanya kalau belum menyantap mie kocok. Mie lintas generasi ini bisa dinikmati siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Istilah kocok dalam nama kuliner khas Bandung ini, konon berasal dari proses memasaknya yang mencelup berulang-ulang atau mengocok-ngocok mi dalam wadah logam berlubang. Mie kuning yang kenyal dan lembut disajikan serasi dengan tetelan, irisan kikil, toge, bakso dan jeruk nipis yang memberikan aroma segar. Mie kocok juga kian nikmat dengan irisan seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Di Bandung ada beberapa rekomendasi menyantap mie kocok yang bisa traveler kunjungi, yakni di Mie Kocok Cepay di Jalan GOR Pajajaran, Mie kocok Mang Dadeng di KH Ahmad Dahlan, Mie Kocok Persib di Stadion Sidolig, Mie Kocok H Amsar di Jalan Jenderal Sudirman, atau Mie Kocok Mang Nanang Tea yang berada di Jalan Ternate. Satu porsi mie kocok di Bandung bisa Anda nikmati dengan harga Rp 25 ribu – Rp 40 ribu.
Mie koclok merupakan kuliner legendaris asal Cirebon, Jawa Barat. Konon, panganan dengan kuah kental campuran tepung kanji ini telah tersaji di Kota Udang sejak tahun 1945. Mie basah yang disiram dengan seduhan kaldu ayam, santan ini disajikan lengkap bersama ayam suwir, kol, toge, telur iris dan bawang goreng yang renyah. Kuahnya yang kental membuat sensasi menyantapnya sama dengan krim sup. Kuah berwarna putih ini tak hanya melulu berasal dari campuran tepung kanji, namun di beberapa warung mie koclok ada juga yang mengganti kuah kental tersebut dengan santan. Ada beberapa warung mie koclok yang direkomendasikan saat melancong ke Cirebon, yakni mie koclok Abah Gaul, mie koclok Mang Sam, mie koclok Panjunan, mie koclok Pak Rasita, mie koclok Mas Edi. Untuk satu porsi mie koclok di Cirebon, Jawa Barat bisa traveler dapatkan dengan harga Rp 10 ribu-Rp 25 ribu.
Berbeda dengan adonan mie lainnya yang berbahan dasar tepung, mie glosor khas Bogor, Jawa Barat ini dibuat dari bahan dasar tepung sagu atau aci yang dicampur kunyit sehingga teksturnya lebih kenyal dengan warna kuning menyala. Istilah glosor pada kuliner ini berasal dari bahasa Sunda, yang berarti merosot karena licin. Berbeda dengan kebanyakan mie lainnya, mie glosor permukaannya lebih licin hingga mudah untuk ditelan di mulut. Biasanya mie glosor disajikan di pedangan nasi dan mie goreng, ditumis menggunakan bawang, aneka bumbu, lengkap dengan irisan sayuran, bakso, hingga sosis. Selain itu mie glosor merupakan, hidangan favorit warga Bogor di kala Ramadhan.
Soto mie merupakan kuliner daerah yang sayang bila dilewatkan jika traveler bepergian ke daerah Bogor. Soto mie nikmat disantap hangat-hangat dengan varian kuah bening atau santan. Isiannya yang bisa dipilih mulai dari irisan daging ayam, sapi atau jeroan. Bawang goreng, seledri dan jeruk nipis kian menggungah selera. Salah satu yang membuat kuliner khas Kota Hujan istimewa, adalah ditambahkannya potongan gorengan risol sebagai pelengkap soto. Selain itu, soto mi juga dilengkapi dengan sayur mayur seperti lobak, kentang, tomat yang tak hanya membuat kuliner ini lezat, tetapi juga menyehatkan tubuh. Hidangan yang rasanya gurih ini makin nikmat jika disajikan pedas, cocok buat disantap sebagai pendamping nasi baik untuk makan siang atau malam. Di Bogor sendiri ada sejumlah warung soto mie yang ‘recommended’ buat disinggahi, di antaranya Soto Mie Agih di Babakan Pasar, Soto Mie Bogor Baru Mang Bule di Tegallega, Soto Mie Abeh di Cibubur, Soto Mie Mang Ohim di Tanah Sareal. Kuliner ini bisa dicicipi dengan harga sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu di Bogor.
Seperti namanya, mie Tasik berasal dari Tasikmalaya. Mie Tasik ini mulai dari ayam cincang, bakso, tahu bakso, ceker hingga pangsit rebus. Namun, ada yang membuat topping mie Tasik ini berbeda, yakni dihidangkan dengan babat hitam. Lembaran babat ini bertekstur empuk dan kenyal. Babat yang dipakai bersih, tanpa bau amis sama sekali. Salah satu penjual mie Tasik legendaris di kota asalnya adalah Mie Bakso Laksana. Rumah makan ini berada tak jauh dari Masjid Agung. Berdiri sejak tahun 1970-an, Mie Bakso Laksana menawarkan mi bakso kuah spesial dengan isian babat seharga Rp 35 ribu. (radarbandung.id)