METROPOLITAN.id - SDN Bantarjati 9 Kota Bogor memutuskan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada Senin (21/11) hari ini. Hal itu dilakukan imbas salah satu bangunan ruang kelas yang ada di SDN Bantarjati 9 ambruk pada Sabtu (19/11) lalu.
"Hari ini kita tidak liat anak-anak ya, karena hari ini PJJ. Kita sudah dapat izin, kelas 1 sampai 6, hari ini saja," kata Plt SDN Bantarjati 9, Suci Iriyani saat ditemui di sekolahan.
Menurutnya, pembelajaran secara offline sendiri akan kembali dilakukan mulai Selasa (22/11). Di mana, rencananya waktu jam belajar akan diubah menyesuaikan dengan ruangan belajar yang tersedia.
"Tadi kami rapat dengan guru-guru mengkondisikan bagaimana pengaturan waktu untuk anak-anak kami kedepannya. Setelah ini kita atur waktunya," ucapnya.
"Kita kondisinya dengan ruangan yang kita punya ada 10, seharusnya 13 (satu kelas rusak dan dua kelas tidak digunakan khawatir ambruk akan terbawa), jadi diatur strateginya ada yang masuk pagi dan siang," ungkapnya.
"Saya akan buat surat edaran, nanti di sampaikan ke orangtua," sambung Suci. Disinggung apakah kerusakan bangunan ini sudah diajukan untuk diperbaiki Pemkot Bogor, Suci mengaku bahwa kepala sekolah sebelumnya sudah mengajukan ke Disdik Kota Bogor untuk diperbaiki.
Namun, pihaknya belum mengetahui apakah perbaikan bangunan ini sudah ditindaklanjuti atau bagaimana. "Ketika ini udah agak rubuh, (kepala sekolah terdahulu) itu sudah membuat ajuan. Iya tahun ini, karena sebelumnya kelihatannya baik-baik saja, tapi kan di dalam ya kita tidak tahu," tandasnya.
Sebelumnya, satu buah bangunan ruang kelas yang ada di SDN Bantarjati 9, Kota Bogor akhirnya ambruk juga pada Sabtu (19/11). Bangunan ruang kelas yang biasa digunakan siswa kelas 1 dan 2 itu sudah berbulan-bulan dibiarkan kosong mengingat kondisinya yang sudah rusak.
Kepala BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas menuturkan, kejadian bangunan ruang kelas di SDN Bantarjati 9 ambruk ini terjadi sekitar pukul 13:00 WIB.
"Atap bangunan ambruk terjadi akibat sudah lapuknya material atap bangunan, serta akibat curah hujan yang cukup tinggi pada akhir-akhir ini," kata pria yang akrab Theo, Minggu (20/11).
Beruntung, menurut Theo, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa yang terjadi. Mengingat, pada saat kejadian pun tidak ada aktivitas belajar mengajar.
"Tidak ada korban. Pada saat terjadinya kejadian tersebut, tidak ada aktivitas belajar mengajar serta ruangan kelas ini sudah dikosongkan oleh pihak sekolah sejak 2 bulan yang lalu," ucapnya.
Meski begitu, dilanjutkan Theo, untuk mengantisipasi hal yang tidak diingingakn, pihaknya langsung melakukan penanganan sementara di lokasi kejadian.
"Personil TRC-PB BPBD Kota Bogor bersama pihak sekolah sudah selesai melakukan evakuasi terhadap buku-buku pelajaran yang berada di dalam kelas tersebut," tandasnya. (rez)