Selasa, 21 Maret 2023

Waspada! Sukabumi Dikepung Bencana Alam

- Rabu, 7 Desember 2022 | 15:01 WIB
RUSAK: Jebolnya Tembok Penahan Tanah (TPT) akibat cuaca ekstrem terjadi di Sukabumi.
RUSAK: Jebolnya Tembok Penahan Tanah (TPT) akibat cuaca ekstrem terjadi di Sukabumi.

METROPOLITAN - Sejumlah bencana alam akibat cuaca ekstrem terjadi di Sukabumi. Mulai dari banjir akibat luapan air, longsor hingga jebolnya Tembok Penahan Tanah (TPT).

Berdasarkan data sementara yang dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, ada 15 titik lokasi bencana alam yang terjadi sejak Senin (5/12) dalam kurun dua jam akibat cuaca ekstrem. Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, mengatakan, titik terparah bencana ada di Situ Awi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, dengan jenis bencana TPT longsor tergerus air dan banjir.

Akibat bencana itu, ada dua kepala keluarga terpaksa diungsikan. ”Sementara di Situ Awi ada dua KK warga yang diungsikan. Masih dihitung ya sekarang, masih pendataan berapa jiwanya. Kondisi di tempat longsor kita bersihkan dulu material yang tidak membahayakan dan menyumbat saluran air,” kata Imran.

Selain di Situ Awi, titik lokasi terparah ada di Jalan Jenderal Sudirman. Di sini sebuah warung nasi tergerus infrastruktur jalan yang longsor.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ”Iya, warung nasi (tergerus longsor, red). Tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, menambahkan, warga yang terancam terkena imbas TPT longsor saat ini akan diungsikan ke rumah Tesa (Tempat Evakuasi Sementara). ”Untuk yang pertama itu, TPT, longsor dan banjir, sehingga terpaksa mereka kita pindahkan ke Rumah Tesa. Saat ini kita sedang siapkan armadanya,” kata Zulkarnain.

Ia menuturkan, dua KK itu terpaksa diungsikan karena khawatir ada longsor susulan. Kawasan itu juga dinilai rawan tergerus air, terlebih saat debit air meningkat akibat hujan deras.

”Iya (khawatir longsor susulan, red), mereka sudah tidak layak di situ kondisinya. Wilayahnya mudah tergerus air.

Saat ini masih dalam pemantauan lebih lanjut. Intinya, mereka merasa tak aman karena tempat tinggalnya tergerus air sehingga tidak layak ditempati,” jelasnya.

Selain di Situ Awi, daerah Jalan Jenderal Sudirman juga menjadi titik bencana paling parah, di mana ada warung nasi yang ikut tergerus longsor. Kawasan tersebut juga dikenal sebagai kawasan ramai aktivitas masyarakat.

”Infrastruktur yang merupakan akses jalan, makanya itu kita lihat menjadi prioritas. Iya warung nasi, tapi tidak ada korban jiwa,” sambungnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk menjaga arus lalu lintas dan menormalisasi di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. (dtk/suf/py)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X