METROPOLITAN.id - Beberapa hari jelang akhir tahun 2022, rupanya masih ada pekerjaan infrastruktur di Kota Bogor yang belum rampung alias mangkrak.
Salah satunya pembangunan jembatan di RT 02/04 Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang merupakan akses warga menuju Jalan Raya Tajur.
Dari informasi yang dihimpun Metropolitan.id, pekerjaan dengan biaya anggaran Rp576 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2022 itu semestinya selesai pada 20 November 2022. Namun hingga saat ini, proyek yang dikerjakan CV. Maisyara Karyaindo itu belum selesai dan belum dapat dilalui warga.
Kontraktor disebut mendapatkan waktu perpanjangan alias adendum serta dikenakan sanksi denda lantaran tidak selesai tepat waktu.
Hal itu pun mendapat perhatian dari Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya.
Buat dia, kegagalan pembangunan seperti pekerjaan pembangunan jembatan di Jalan Tajur itu masih sering terjadi di Kota Bogor, terlebih menjelang tiap akhir tahun anggaran.
"Sangat disayangkan pemenang lelang untuk proyek yang menggunakan APBD jarang yang tepat waktu," jelasnya.
Seharusnya, lanjut Atty, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor khususnya dinas terkait, harus lebih teliti dalam mencari informasi calon penyedia jasa atau pemenang lelangi.
"Harusnya lebih teliti mencari informasi dan referensi track record si pemenang lelang.
Harus yang sudah teruji dan bukan yang asal-asalan," tegas dia.
Atty bahkan menduga ada indikasi main mata.
Ia menilai, kedekatan yang tidak dapat dibuktikan selama ini akan menghasilkan pekerjaan yang tidak tepat waktu..
"Tentunya dengan hasil pekerjaan yang menentukan dan kualitas yang perlu dipertanyakan," sambungnya.
Atty mengungkapkan bahwa APBD adalah amanah rakyat yang harus dikelola pengguna anggaran dengan penuh tanggung jawab, terukur dan terencana dengan tepat sasaran untuk bisa dinikmati masyarakat Kota Bogor.
