METROPOLITAN.id- Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor berencana mengosongkan Plaza Bogor pada awal Februari 2023 ini.
Pengosongan sendiri dilakukan menyusul Plaza dan Pasar Bogor bakal direvitalisasi dalam waktu dekat ini.
Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir menuturkan, jadi untuk pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor ini akan dilakukan secara bertahap.
Karena, dalam pembangunan ini ada dua bangunan, pembangunan awal yang dimungkinkan akan dilakukan di Plaza Bogor terlebih dahulu. "Kami bangunnya bertahap, sehingga pemindahan (pedagang) antara bangunan depan dan belakang berbeda," kata Muzakkir.
Dijelaskan Muzakkir, kenapa pembangunan di Pasar Bogor belum dijadwalkan, karena tempat relokasi ke para pedagang belum memungkinkan.
Karena, pemindahan pedagang di Pasar Bogor akan dilakukan ke Pasar Jambu dan Pasar Sukasari, setelah pasar kedua ini selesai direvitalisasi.
Sementara, untuk pemindahan pedagang di Plaza Bogor akan dilakukan ke Pasar Kebon Kembang baik di Blok F, A dan B. mereka," ucap Muzakkir. "Pedagang di Plaza Bogor ada sekitar 320, di Blok F ada sekitar 400 kios dan di Blok AB ada sekitar 300 kios, jadi kebetuhan mereka sangat mencukupi, malah masih berlebih banyak," sambung dia.
Disinggung kapan pedagang Pasar Bogor akan direlokasi, diakui Muzakkir, bahwa kemungkinan transfer bisa dilakukan sekitar Oktober atau Desember 2023. “Perkiraannya antara Oktober dan Desember. , cuma pedagang masing-masing minta abis lebaran," imbuh Muzakkir. "Nah ini yang belum ketemu, ada yang pemerintah ikuti, ada juga yang tidak.
Jadi kalau plannya tidak mengikuti, jadi awal Februari kami akan lakukan pemagaran untuk pembongkaran untuk Plaza Bogor,” ujar dia. Sebelumnya, Perumda PPJ Kota Bogor berencana menyulap dua bangunan ini menjadi Ritel UMKM dengan fasilitas pendukung berupa hotel bintang 4.
Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir mengatakan, berdasarkan penyusunan Acuan Kerja (KAK) yang sudah dibuat, ada lima kegiatan yang mungkin dikerjakan dalam pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor ini, diantaranya menyediakan tempat Ritel UMKM berupa pusat oleh-oleh, jajanan ditambah ada resto dan kafe yang bisa menampung 200 hingga 400 pelaku usaha.
Kemudian, pusat seni pertunjukan seperti auditorium, yang mana gedung ini nantinya bisa difungsikan menjadi tempat nonton, seminar hingga tempat nikahan. Lalu, gedung parkir, yang mana sesuai KAK bangunan ini akan diproyeksikan ada sekitar 40 persen dari total keseluruhan bangunan nantinya.
"Itungan kita bisa menampung target minimal 1.500 mobil, 1.000 motor dan 30-50 bus. Nanti juga akan terhubung dengan Kebun Raya Bogor," kata Muzakkir kepada wartawan.
Selanjutnya pembangunan gedung ini menerapkan konsep modern, dimana ada taman yang dibangun di bagian depan gedung, setiap lantai diminta aksesnya terbuka dan ada juga penghijauan dari atas sampai bawah bangunan.
Terakhir, dilanjutkan Muzakkir, karena dalam pembangunan Plaza dan Pasar Bogor ini diperbolehkan membangun sampai ketinggian 40 meter, berencana mengoptimalkan bangunan atas dengan membangun hotel. " Rencananya akan ada hotel dan memungkinkan dua, satu di gedung depan dan satu di belakang.