METROPOLITAN.id - Wali Kota Bogor, Bima Arya meyakini pengosongan Plaza Bogor akan dilakukan tahun ini. Pengosongan sendiri dilakukan menyusul progres pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor bakal dilelang dengan cara beauty contest dalam waktu dekat ini. "Tahun ini sudah pasti. Tapi, apakah sebelum atau sesudah lebaran, saya mau dialog sama pedagang dulu," kata Bima Arya kepada wartawan. "(Intinya) semua akan direlokasi ke tempat yang lebih tepat, tidak di pusat kota karena akses arus lalulintas sulit itu," sambung dia. Meski begitu, ditekankan Bima Arya, bahwa keberadaan pasar tradisional ini tidak bisa lagi ada di pusat Kota Bogor. Sebab, hal itu sudah tidak sesuai dengan tata kota ke depan. "Tidak bisa lagi. Karena tidak sesuai dengan tata kota ke depan, jadi harus bergeser konsepnya. Ini sekarang yang sedang dirumuskan konsepnya seperti apa," ucap Bima Arya. "Yang pasti (Plaza dan Pasar Bogor) nanti itu akan menjadi destinasi wisata utama di Kota Bogor," lanjut dia. Disinggung mengenai konsep adanya pembangunan hotel, Bima Arya mengaku belum mengetahuinya. Sebab, konsep pembangunan sampai saat ini masih dirumuskan. "Belum, ini masih dirumuskan, masih kita lihat," ujar Bima Arya. Sebelumnya, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor berencana akan mengosongkan Plaza Bogor pada awal Februari nanti. Pengosongan sendiri dilakukan menyusul progres pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor bakal dilelang dengan cara beauty contest dalam waktu dekat ini. Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir menuturkan, jadi untuk pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor ini akan dilakukan secara bertahap. Karena, dalam pembangunan ini ada dua bangunan, dimungkinkan pembangunan awal akan dilakukan di Plaza Bogor terlebih dahulu. "Kami bangunnya bertahap, sehingga pemindahan (pedagang) antara bangunan depan dan belakang berbeda," kata Muzakkir. Dijelaskan Muzakkir, kenapa pembangunan di Pasar Bogor belum dijadwalkan, sebab untuk tempat relokasi bagi para pedagang belum memungkinkan. Karena, pemindahan pedagang di Pasar Bogor akan dilakukan ke Pasar Jambu dan Pasar Sukasari, setelah kedua pasar ini selesai direvitalisasi. Sementara, untuk pemindahan pedagang di Plaza Bogor akan dilakukan ke Pasar Kebon Kembang baik di Blok F, A dan B. "(Dalam pembangunan ini) kami kan tidak bikin penampungan. Kalau Plaza Bogor sudah ada tempat di Blok F sama Blok AB yang bisa menampung mereka," ucap Muzakkir. "Pedagang di Plaza Bogor ada sekitar 320, di Blok F ada sekitar 400 kios dan di Blok AB ada sekitar 300 kios, jadi kebetuhan mereka sangat mencukupi, malah masih berlebih banyak," sambung dia. Disinggung kapan pedagang Pasar Bogor akan direlokasi, diakui Muzakkir, bahwa kemungkinan pemindahan bisa dilakukan sekitar Oktober atau Desember 2023. "Perkiraannya antara Oktober dan Desember. Tapi ini kan yang untuk Plaza Bogor juga masih tarik ulur, kita masih tetap kekeuh mau pengosongan di Februari awal, cuma pedagang masing minta abis lebaran," imbuh Muzakkir. "Nah ini yang belum ketemu, memungkinkan pemerintah mengikuti, memungkinkan juga tidak. Jadi kalau plannya tidak mengikuti, jadi awal Februari akan kita lakukan pemagaran untuk pembongkaran untuk Plaza Bogor," ujar dia. Diketahui, Perumda PPJ Kota Bogor rencananya bakal menyulap Plaza dan Pasar Bogor menjadi Ritel UMKM dengan fasilitas pendukung berupa hotel bintang 4. Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir mengatakan, berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah dibuat, ada lima kegiatan yang dimungkinkan dikerjakan dalam pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor ini. Diantaranya, menyediakan tempat Ritel UMKM berupa pusat oleh-oleh, jajanan ditambah ada resto dan cafe yang bisa menampung 200 hingga 400 pelaku usaha. Kemudian, pusat seni pertunjukan seperti auditorium, yang mana gedung ini nantinya bisa difungsikan menjadi tempat nonton, seminar hingga tempat nikahan. Lalu, gedung parkir, yang mana sesuai KAK bangunan ini akan diproyeksikan ada sekitar 40 persen dari total keseluruhan bangunan nanti. "Itungan kita bisa menampung target minimal 1.500 mobil, 1.000 motor dan 30-50 bus. Nanti juga akan terhubung dengan Kebun Raya Bogor," kata Muzakkir kepada wartawan. Selanjutnya, pembangunan gedung ini menerapkan konsep modern, di mana ada taman yang dibangun di bagian depan gedung, tiap lantai diminta aksesnya terbuka dan ada juga penghijauan dari atas sampai bawah bangunan. Terakhir, dilanjutkan Muzakkir, karena dalam pembangunan Plaza dan Pasar Bogor ini diizinkan membangun sampai ketinggian 40 meter, pihaknya berencana mengoptimalkan bangunan atas dengan membangun hotel. "Rencana itu akan ada hotel dan memungkinkan bisa dua, satu di gedung depan dan satu di belakang. Target kita bintang 4," ucap dia. Disinggung mengenai estimasi biaya yang diperlukan dalam pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor, Muzakkir mengungkapkan bahwa perkiraan biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp500-700 miliar. Akan tetapi, ia meyakini bahwa dalam pembangunan ini pihaknya tidak mengeluarkan biaya sama sekali, melainkan biaya pembangunan dibebankan kepada pihak ketiga yang memenangkan proses beauty contest. "Sekitar Rp500-700 miliar. Non APBD. Total bangunannya sekitar 9-10 lantai," imbuh Muzakkir. "Dan saat ini kami juga masih menyiapkan proses beauty contest. Karena jujur investor banyak yang berminat, tapi kami juga melihat mana konsep yang terbaik, dari yang terbaik ini juga kita sesuaikan juga dengan maunya Kota Bogor ke depan seperti apa," tandas dia. (rez)