DPRD Minta Pemkab Bogor Segera Lelangkan Proyek-proyek Besar

METROPOLITAN.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera melakukan lelang terhadap sejumlah proyek pekerjaan dengan anggaran yang besar.

Terlebih saat ini pihaknya telah berkomitmen dengan Pemkab Bogor untuk meniadakan program luncuran anggaran kepada pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai di akhir 2022.

"Komisi I sudah berkirim surat kepada Pemkab Bogor agar menhentikan seluruh program luncuran. Sehingga jika ada pekerjaan yang belum selesai harus dilelang ulang," ujar dia.

Dengan kondisi tersebut, pria yang akrab disapa Wanhai ini meminta agar Pemkab Bogor segera melelang sejumlah pekerjaan yang memakan waktu lama. Sehingga pekerjaan tersebut dapat selesai tepat waktu seperti waktu seperti yang telah ditentukan.

"Justru karena tidak ada anggaran luncuran pekerjaan-pekerjaan yang besar seharusnya sudah mulai dilelangkan," kata dia.

Politisi Golkar ini juga menilai setiap tahunnya Pemkab Bogor memiliki pekerjaan yang cukup banyak untuk dilelangkan. Tak jarang beberapa pekerjaan dilelangkan dipertengahan tahun, sehingga membuat pekerjaan tersebut tak selesai hingga akhir tahun.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana juga mengkritisi perusahaan atau pengusaha yang ingin mengerjakan proyek di Kabupaten Bogor agar memiliki modal yang cukup.

Daen menilai banyaknya proyek yang mangkrak di 2023 lantaran perusahaan atau pengusaha yang tidak memilki modal atau kere memenangkan proyek, namun tidak memiliki persiapan matang.

"Makanya bagi perusahaan di Kabupaten Bogor yang tidak punya modal, mending tidak usah lelang pekerjaan kontruksi di Kabupaten Bogor," kata Daen.

Ia bahkan meminta kepada Dinas PUPR dan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) mencoret nama perusahaan yang belum merampungkan pekerjaannga di tahun 2022 dan mendapat luncuran kegiatan fisik pada 2023 ini.

"Perusahaan mana yang tidak benar mengerjakan kegiatan blacklist saja, yang dapat luncuran blacklist saja semua. Masih banyak perusahaan lokal asli Kabupaten Bogor yang punya uang," ungkapnya. (mam)