Rabu, 31 Mei 2023

Tanggapi Putusan FIFA, PDI Perjuangan Sebut Indonesia Tidak Akan Punya GBK Tanpa Penolakan terhadap Israel

- Kamis, 30 Maret 2023 | 12:33 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi keputusan FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U 20. (Dok PDIP )
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi keputusan FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U 20. (Dok PDIP )

 

METROPOLITAN.ID - Berbagai tanggapan muncul setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U 20.

Salah satunya dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Dari rilis yang diterima Metropolitan.id, Kamis 30 Maret 2023, PDI Perjuangan menyampaikan beberapa pernyataan.

Pertama, menyesalkan dan bersedih FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U 20.

Baca Juga: Tri Adhianto Dampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil Tinjau Perbaikan Jalan Provinsi di Kota Bekasi

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, hal ini tentu menjadi pelajaran berharga.

"Sikap yang kami sampaikan sejak awal, tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Apa yang kami sampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel," kata Hasti Kristiyanto.

"Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya," tambah Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Ketua DKM Masjid Agung KH Ahmad Baedlowi Berpulang, MUI Kota Bogor Berduka

Kedua, sikap PDI Perjuangan memiliki landasan kuat secara konstitusi dan juga historis.

"Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat. Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel," ujar Hasto Kristiyanto.

Ketiga, PDI Perjuangan juga telah melakukan komunikasi dengan pemerintah tentang sikap PDI Perjuangan dan potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia sejak bulan Agustus 2022.

Baca Juga: Cek Jalan Rusak di Kota Bogor, Bima Arya Dapati Titik Salah Perencanaan Infrastruktur Jalan

Hasto Kristiyanto mengaku telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara.

"Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Dengan harapan agar bisa dicari solusi yang terbaik, salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," jelas Hasto Kristiyanto.

Halaman:

Editor: Fadlya El'Arsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X