Konflik antara Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dengan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung tempo hari terus berkepanjangan. Kali ini muncul ajakan aksi Sawala Apel Akbar 191-999 dengan petisi bubarkan FPI. Hari ini ratusan massa GMBI Bogor pun ikut merangsek ke Kota Kembang.
KASUS pembakaran markas GMBI Kabupaten Bogor yang ada di Kampung Tegalwaru, RT 05/03, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, oleh oknum anggota FPI berbuntut panjang. Ratusan anggota GMBI yang ikut dalam Koalisi Masyarakat Jabar Bersatu bakal mengepung Lapangan Gazibu, Kota Bandung. Keberangkatan ini untuk mendukung aksi Sawala Apel Akbar 191-999 dengan petisi bubarkan penista Pancasila dan penista budaya pemecah NKRI.
Seluruh anggota mulai bergerak menuju Bandung dengan titik kumpul di dua lokasi pada Kamis (19/1) dini hari. Yakni Jembatan Rancabungur dan Tol Jagorawi. Total ada 14 KSM yang akan berangkat ke Bandung. “Jumlah dari Bogor sekitar 400 orang. Jam dua dini hari kita berangkat,” ungkap Ketua Distrik LSM GMBI Kabupaten Bogor Sambas Alamsyah.
Menurutnya, instruksi aksi ini langsung diminta Ketua Umum GMBI Fauzan Rachma. Sejak dua hari ini, informasi tersebut telah disebarkan untuk dijalankan. Disinggung soal adanya instruksi langsung dari Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, selaku Dewan Pembina GMBI, Sambas membantahnya. “Beliau hanya mengetahui saja. Tetapi instruksi ini langsung dari ketua umum, satu komando,” tegasnya.
Ia melanjutkan, aksi yang akan dilakukannya besok sebagai bentuk dukungan kepada kapolda Jawa Barat dalam penegakan hukum yang akan berpusat di Lapangan Gasibu, Gedung Sate, Bandung.
Sekadar diketahui, tiga poin yang akan jadi materi aksi yakni terkait penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq, penistaan budaya serta adanya perusakan Kantor GMBI, belum lama ini. “Itu garis besar aksi kami. Mungkin besok ada sekitar sepuluh ribu massa. Intinya kami minta agar FPI bubar,” ujarnya.
FPI adalah salah satu organisasi masyarakat yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Barat. Mereka adalah ormas Islam garis keras yang memiliki cabang di sejumlah wilayah di Indonesia. Ormas ini dipimpin Habib Rizieq Shihab.
Belakangan, banyak terjadi aksi yang berujung terganggunya kamtibmas oleh ormas ini. Hal tersebut tentu tak luput dari pemantauan Polri. Munculnya petisi bubarkan FPI ini pun direspons Mabes Polri.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, petisi itu bisa jadi bahan diskusi kalangan Polri. “Ini menjadi bagian yang dijadikan diskusi (pembubaran FPI, red). Bisa menjadi bahan usulan,” ungkap Boy.
Menurut jenderal bintang dua ini, segala bentuk gangguan yang membahayakan kepentingan bangsa akan selalu dibahas Polri dan pihak berwenang lainnya. Apalagi memang tak sedikit gangguan kamtibmas yang ditimbulkan dari ulah FPI.
Saat disinggung apakah telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait rencana pembubaran FPI ini, Boy mengatakan, koordinasi tentu sudah dan semua tahu. “Menjadi satu hal yang bukan rahasia, harus dipahami. Berkaitan dengan masyarakat menjadi bagian yang kami cermati, aparat negara mengurus masyarakat,” pungkas dia.
Sementara bersamaan dengan aksi GMBI di Bandung, beredar kabar bahwa kelompok pendukung Habib Rizieq bakal ke Polres Bogor. Ini terkait adanya penahanan terhadap 12 orang tersangka atas kasus pembakaran markas GMBI di Ciampea, Kabupaten Bogor.
Dikonfirmasi hal ini, Kapolres Bogor AKBP Andy Muhammad Dicky mengaku baru mengetahuinya. “Wah, baru tahu tuh,” singkatnya.
(feb/jp/run)