Sinyal dibukanya kembali rute kereta api Bogor-Bandung kembali mencuat. Mengingat jalur kendaraan menuju Kota Priangan itu makin padat. Ini membuat waktu perjalanan pun makin panjang. Tak heran jika kehadiran kereta api Bogor-Bandung jadi penantian warga. Sebab, dipastikan moda transportasi massal ini bisa menghemat waktu hingga dua jam.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menargetkan memenuhi kebutuhan transportasi darat dengan penambahan jalur hingga 5.000 kilometer. Salah satu upayanya yakni menghidupkan kembali rute kereta api yang menghubungkan Bogor-Sukabumi-Cianjur dan Bandung.
Wakil Kepala Stasiun Bogor Fajar Suryana Ari mengatakan, rencana itu telah lama digulirkan. Jika itu terealisasi tahun ini sesuai target, maka warga Bogor tak perlu lagi menghadapi kemacetan panjang di jalur Puncak untuk pergi ke Bandung. “Tentu makin memudahkan. Bisa efisiensi hingga dua jam jika dibandingkan naik bus atau kendaraan lain,” kata Fajar.
Apalagi saat ini sudah banyak penumpang yang sering menanyakan soal realisasi pembukaan jalur kereta Bogor-Bandung. Informasi yang dihimpun Harian Metropolitan, untuk jurusan Bogor-Sukabumi sedikitnya ada 450 penumpang setiap harinya.
Jumlah ini dipastikan meningkat drastis jika kereta rute Bogor-Bandung dibuka. Bahkan, diprediksi bisa menyaingi jumlah rata-rata penumpang yang melakukan perjalanan Bogor-Jakarta yang mencapai 90.000 orang per harinya. “Sudah banyak yang mengusulkan. Karena, selama ini kereta dari Bogor hanya bisa sampai Cianjur,”sebutnya
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengaku ada rencana pembukaan jalur Bogor-Bandung. Hanya saja banyak perbaikan yang harus dilakukan. Sebab, jalur yang dilewati tergolong ekstrem dengan tanjakan tajam dan turunan curam. ”Ini harus diperbaiki karena ada kemiringan cukup tinggi. Jadi sedang dicari solusinya. Cianjur yang agak tanjakan panjang itu di Padalarang, termasuk baliknya. Ini lagi dihitung untuk mereaktivasi. Treknya juga sudah harus diganti,” lanjut dia.
Untuk kepastian reaktivasinya, lanjut Edi, pihaknya masih menunggu izin Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia berharap pengoperasian kembali jalur ini masuk agenda kemenhub di tahun ini. “Reaktivasi ini bisa saja dari ditjen atau dari kita. Tetapi saya harap ditjennya hitung. Pperasionalnya kita, kalau reaktivasinya ditjen,” kata dia.
Terlepas dari itu, ia mengaku keberadaan kereta Bogor-Bandung dapat mendorong perekonomian, sekaligus mempersingkat perjalanan penumpang Bogor dan sekitarnya ke Bandung. Sebab selama ini masyarakat Bogor yang akan ke Bandung dengan kereta api harus ke Jakarta terlebih dulu.
“Penumpang dari Bogor ngapain lagi ke Jakarta untuk ke Bandung. Mereka lewat sana kan lewat Cianjur lebih cepat, jadi terbuka semua. Ini sudah ada kereta api dari Bogor ke Sukabumi ke Cianjur. Untuk yang ke Bandung ini menunggu izinnya,” terangnya.