METROPOLITAN - Hampir dua bulan siswi Bina Teknika Cileungsi, Audri Viranti Islandi (16), meninggalkan rumah. Anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) itu pergi dari rumahnya, perumahan Coco Garden, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, sejak 29 Juli lalu.
Kemarin, anak kedua pasangan Budi Priyanto dengan Kiftiah itu dikabarkan sudah bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
Kabar penemuan Audri menjadi viral. Siswi kelahiran Jakarta itu dikabarkan tengah berada di Malaysia untuk bekerja. Tak cuma itu, hubungan keluarga yang tidak harmonis ditengarai membuat Audri enggan pulang dan memilih hidup sendiri tanpa orang tua dan keluarga. Namun, hal itu dibantah keluarga Audri.
Paman korban, Ahmad Farhan, mengaku saat ini pihaknya belum mengetahui kepastian keberadaan Audri setelah lebih dari 40 hari menghilang dan pergi dari kediamannya di Coco Garden, Klapanunggal. Termasuk soal asumsi bahwa Audri tengah berada di Malaysia untuk bekerja dan ingin hidup sendiri atas kemauan sendiri.
“Nggak benar. Sampai saat ini kita belum tahu di mana Audri. Polisi juga belum memberi kabar soal itu. Saya kira asumsi (berada, red) Malaysia itu karena dalam proses mencari bukti, polisi mendapatkan bukti dari kita soal percakapan WhatsApp dengan nomor Malaysia yang mengaku itu Audri. Tapi belum ada yang memastikan itu Audri atau bukan,” katanya saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin.
Apalagi, sambungnya, tidak ada sanak saudara yang berada di Malaysia, sehingga agak membingungkan mendengar kabar bahwa Audri berada di negara berjuluk Harimau Malaya itu. “Kasarnya, kenalan TKW juga kita nggak ada,” imbuh Farhan.
Ia berharap jika memang polisi sudah menemukan berbagai bukti keberadaan Audri, ada baiknya segera berkomunikasi dengan pihak keluarga. Keluarga sangat menanti kejelasan keberadaan Audri karena berbagai cara sudah dilakukan, termasuk akan melakukan salat istigasah untuk mendapat pencerahan dari persoalan tersebut.
“Kita tahu dari berita barusan, katanya ada di Malaysia, itu kita luruskan. Ini keluarga mau salat istigasah. Kita juga terus berusaha. Besok (hari ini, red) kami dan keluarga ingin memastikan kebenaran berita yang beredar soal perkembangan Audri ke Polres Bogor,” papar pria yang bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta itu.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi mengaku pihak kepolisian masih menyelidiki kasus hilangnya Audri. Terkait keberadaan di Malaysia atau bukan, ia mengaku itu dikumpulkan dari keterangan saksi dan bukti, di antaranya percakapan dengan nomor asing. Namun mantan Kasat Reskrim Polres Cianjur itu memastikan belum mengetahui keberadaan Audri. “Masih diselidiki. Kita belum tahu keberadaannya,” katanya.