METROPOLITAN - Penunjukan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal kapolri oleh Presiden Jokowi dinilai memiliki kapasitas dan kompetensi untuk memimpin Polri. Sebab, Komjen Idham Aziz memiliki gaya memimpin seperti mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian. Komisi III DPR RI segera menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon tunggal Kapolri Komjen Pol Idham Azis, Rabu (30/10). Ketua Komisi III Herman Herry mengatakan, sebelum melakukan fit and proper test, Komisi III terlebih dulu akan mengunjungi kediaman Idham Azis pada Rabu sekitar pukul 09:00 WIB. "Jika kami mendapat persetujuan dari seluruh anggota untuk melakukan fit and proper test, maka agendanya adalah besok pagi pukul 09:00 WIB kami akan mengunjungi kediaman calon kapolri untuk melihat latar belakang kehidupan beliau pribadi dan keluarganya," kata Herman. Selanjutnya, jelas Herman, Komisi III akan menerima masukan dari elemen masyarakat terkait sosok serta kemampuan Idham Azis selama berkarier di kepolisian. Kemudian, lanjut politikus PDIP itu, sore harinya Komisi III akan menggelar fit and proper test terhadap Idham yang kini menjabat Kabareskrim Polri. Komisi III juga akan langsung menetapkan Idham Azis sebagai calon kapolri terpilih di tingkat pertama, yakni di Komisi III usai menggelar uji kelayakan dan kepatutan. "Mungkin malam harinya kami akan lakukan penetapan calon kapolri terpilih yang dibuatkan keputusan tingkat pertama di Komisi III, kemudian hari Kamis kami teruskan ke paripurna," jelas Herman. Diketahui, Komjen Idham Aziz merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) Polri. Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara pernah ditempati hingga ke kursi kepala Bareskrim Polri. Selain kariernya cemerlang, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror. Pada Desember 2001, Idham tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu, Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Idham juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu Idham menjabat kapolda Sulawesi Tengah. Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada 9 Januari 2010. Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat ibu kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018. Idham juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal 2015. (mer/mam/run)